"Saat ini kami paling butuh pampers serta makanan balita. Kemudian susu untuk ibu hamil. Itu paling mendesak," kata Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Jatinegara Barat, Dwi Yanti di Jakarta, Jumat.
Selain itu, para pengungsi juga membutuhkan kipas angin serta karpet ukuran besar, sebab barang itu memang tidak tersedia di pengungsian.
"Setidaknya dibutuhkan sekitar 20 unit kipas angin ukuran besar sehingga bisa menjangkau keseluruhan pengungsi," kata dia. Saat ini para pengungsi memanfaatkan sobekan kardus bekas sebagai pengganti kipas angin.
Baca juga: Hujan petir diperkirakan terjadi di Jaksel dan Jaktim Jumat sore
Baca juga: Jusuf Kalla tinjau dapur umum PMI Jaktim
Baca juga: Mensos tinjau dapur umum pengungsi korban banjir Cawang Jaktim
Selain beberapa kebutuhan tersebut, para pengungsi di Rusunawa Jatinegara Barat juga mengharapkan adanya bantuan permainan edukasi bagi anak-anak di lokasi tersebut.
Hal itu diharapkan dapat dibantu oleh berbagai pihak, baik melalui corporate social responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial perusahaan tertentu, maupun oleh pihak kepolisian dan sebagainya.
"Kami membutuhkannya untuk para pengungsi anak-anak sehingga mereka tidak bosan di sini," ujarnya.
Hingga saat ini terdapat 856 jiwa yang mengungsi di lokasi tersebut, yang terdiri dari 251 jiwa laki-laki, 351 perempuan, 42 lansia, 83 balita, 125 anak-anak dan tiga orang ibu hamil.
"Itu data terakhir yang kami catat. Para pengungsi mulai datang sejak Rabu (1/1) pukul 19.00 WIB dan kami terus memperbaharui data setiap jam," ujarnya.*
Baca juga: PMI Jaktim distribusikan ribuan paket makanan untuk korban banjir
Baca juga: Damkar Jaktim terima 26 permintaan evakuasi banjir
Baca juga: Jalan DI Panjaitan tergenang 60 centimeter
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020