"Kami berharap Dinas Kesehatan setempat dapat menyalurkan bantuan kekurangan obat-obatan itu," kata Amelia dan Hardi, petugas Posko Pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Jumat.
Masyarakat korban bencana banjir sangat membutuhkan obat-obatan untuk penyembuhan penyakit yang dideritanya.
Saat ini, kebanyakan warga yang tinggal di pengungsian mulai terserang berbagai penyakit, seperti gatal-gatal, pilek, batuk, demam hingga diare.
Baca juga: 677 KK korban banjir di Lebak masih bertahan di pengungsian
Baca juga: Korban meninggal akibat banjir Lebak bertambah jadi dua orang
Baca juga: Gubernur tetapkan Status Tanggap Darurat untuk banjir bandang Banten
Mereka tinggal di pengungsian itu tidak layak dengan tidur beralasan tikar dan seadanya juga pakaian hanya melekat di badan tanpa diganti.
Disamping itu juga para pengungsi sekitar 1.000 orang tentu rawan serangan penyakit.
"Kami hingga kini melayani pengobatan warga pengungsi yang datang ke posko kesehatan mencapai 250 orang," katanya menjelaskan.
Dia khawatirk kunjungan para pengungsi untuk berobat akan bertambah sementara obat-obatan menipis.
Obat-obatan yang kurang itu antara lain paracetamol bayi dan balita, obat gatal, salep gatal, obat batuk pilek bayi dan balita dan obat maag.
Selama ini, obat-obatan yang ada menipis dan tidak bisa untuk memberikan pengobatan sesuai dosis.
"Kami berharap malam ini kekurangan obat-obatan itu sudah didistribusikan ke posko kesehatan," katanya berharap.
Sementara itu, sejumlah pasien warga pengungsian mengatakan bahwa mereka merasa kecewa saat berobat di posko kesehatan tidak menerima obat gatal dan batuk.
"Kami berobat ke sini hanya dilakukan tensi untuk mengetahui tekanan darah tanpa diberi obat," kata Ma'ruf, seorang warga pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira.*
Baca juga: Pemkab Pandeglang beri bantuan logistik korban banjir di Lebak
Baca juga: Warga pengungsian bencana banjir di Lebak kesulitan air
Baca juga: BPBD Lebak : Bantuan banjir bandang cukup
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020