Unsur yang terlibat meliputi Pasukan Pelangi, Suku Dinas Lingkungan Hidup, Bina Marga, UPK badan air, TNI, Polri, Petugas Damkar, Satpol PP, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Pramuka, karang taruna, mahasiswa dan warga setempat.
"Walaupun masih musim penghujan kita tetap melakukan pembersihan terhadap wilayah pasca banjir," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adjie yang turut hadir dalam kegiatan itu.
Banyak material lumpur, sampah dan lain-lain di lokasi itu. "Hari ini kita berupaya untuk melakukan pengangkatan material-material tersebut," katanya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejak pukul 07.00 WIB berbagai elemen masyarakat tersebut secara estafet melakukan kegiatan bersih-bersih dengan mengangkut beragam sampah sisa banjir seperti lumpur, perabotan rumah tangga, hingga material bangunan yang menumpuk di sepanjang gang dan halaman rumah warga.
Lokasi akses permukiman yang sempit, ditambah guyuran hujan tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk melaksanakan kerja bakti. Belasan mobil bak terbuka silih berganti berdatangan mengangkut berbagai jenis sampah.
Baca juga: Warga bentuk "rantai manusia" angkut lumpur sisa banjir di Rawajati
Baca juga: Sekolah di Jakarta mendata siswa terdampak banjir
Isnawa mengatakan sampah-sampah itu langsung dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Camat Pancoran Rizky Adhari mengatakan terdapat tujuh Rukun Tetangga (RT) dengan total 150 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di kawasan tersebut.
Warga yang permukimannya terendam banjir diungsikan ke empat titik pengungsian yang tersedia, yakni di Puskesmas Rawajati, kolong fly over Kalibata, Komplek Zeni AD dan GOR
Indoor BPK.
"Saat ini sudah tertangani. Kita sudah membuka layanan dapur umum, posko kesehatan dan titik lokasi pengungsian," kata Rizky.
Saat ini, pihaknya fokus untuk membersihkan pemukiman dari endapan lumpur dan sampah sisa banjir. Kemudian, dia juga telah menginstruksikan jajarannya untuk berkoordinasi dengan pihak terkait menyediakan kebutuhan logistik warga, seperti makanan, pakaian layak, perlengkapan sekolah dan alat kebersihan.
"Kita akan coba berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan dari Kadin, forum BUMD dari CSR, ormas, memang sudah masuk banyak bantuan, dikoordinasikan di posko banjir di Kelurahan Rawajati," kata Rizky.
Kawasan Jalan Bina Warga, Kelurahan Rawajati menjadi salah satu lokasi banjir terparah di Jakarta Selatan yang diakibatkan tingginya curah hujan pada pergantian malam tahun baru 2020.
Selain itu, luapan Sungai Ciliwung yang berada tidak jauh dari lokasi memperparah ketinggian banjir. Ketinggian air di sejumlah titik pemukiman mencapai dua hingga tiga meter.
Baca juga: Diguyur hujan, Anies kerja bakti di Kampung Makasar
Baca juga: Wali Kota Jaksel upayakan bantu kebutuhan sekolah korban banjir
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020