Prancis, Inggris, Jerman minta Iran tahan diri

6 Januari 2020 09:14 WIB
Prancis, Inggris, Jerman minta Iran tahan diri
Dokumen foto pasukan Pemerintah Suriah dalam pasukan gabungan dipimpin Amerika Serikat (AS) yang bertugas memerangi ISIS di kawasan Sungai Eufrat. (twitter.com/@SyirianMFS)

Kami siap untuk melanjutkan pembicaraan dengan semua pihak untuk berkontribusi dalam menurunkan ketegangan dan membangun kembali stabilitas di kawasan ini

Kelompok negara-negara 'E3' yang terdiri atas Perancis, Inggris dan Jerman meminta Iran untuk menahan diri dari tindakan kekerasan dan mendesak Iran untuk kembali menghormati kesepakatan nuklir.
Kesepakatan nuklir itu dikenal dengan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) yang tercapai pada Oktober 2015.
Ketiga negara itu juga menyoroti pentingnya mengurangi ketegangan di Irak dan Iran, dan menegaskan kembali tekad mereka untuk memerangi ISIS.
"Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk melanjutkan perang melawan ISIS dan itu tetap menjadi prioritas. Sangat penting untuk menjaga koalisi dalam hal ini. Kami menyerukan pihak berwenang Irak untuk terus memasok dukungan yang diperlukan untuk koalisi," dalam sebuah pernyataan.
"Kami siap untuk melanjutkan pembicaraan dengan semua pihak untuk berkontribusi dalam menurunkan ketegangan dan membangun kembali stabilitas di kawasan ini,"
Soleimani, perancang operasi klandestin dan militer Teheran di luar negeri sebagai kepala Pasukan Quds Pengawal Revolusi, tewas pada Jumat (3/1) dalam serangan pesawat tak berawak milik AS pada konvoinya di bandara Baghdad.
Sementara banyak warga Iran berdemonstrasi dalam beberapa hari terakhir untuk menunjukkan kesedihan atas kematian Soleimani, yang lain khawatir kematiannya akan mendorong negara itu untuk berperang dengan negara adidaya. Soleimani dianggap sebagai tokoh terkuat kedua di negara itu setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Baca juga: Menlu Prancis tegaskan koalisi terus berjuang melawan ISIS di Irak
Baca juga: Turki tangkap 70 terduga ISIS jelang Tahun Baru

Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (4/1) mengancam akan menghantam keras 52 situs Iran jika negara itu menyerang aset atau warga negara Amerika Serikat.
Jenazah pemimpin milisi Irak dukungan Iran yang terbunuh dalam serangan dengan Soleimani, Abu Mahdi al-Muhandis, juga diterbangkan ke Ahvaz, menurut IRIB.
Jenazah komandan militer Iran Qassem Soleimani, yang terbunuh di Irak akibat serangan militer AS, dipulangkan ke Iran pada Minggu, kantor berita resmi IRIB melaporkan.
Jasad Soleimani diterbangkan ke Kota Ahvaz di Iran barat daya.
IRIB mengunggah klip video dari peti jenazah, yang dibungkus dengan bendera Iran, sedang diturunkan dari pesawat dan diiringi band militer.
Ribuan pelayat berpakaian hitam berbaris melalui Ahvaz, dalam cuplikan langsung yang ditayangkan di stasiun televisi pemerintah.

Baca juga: Petugas AS tangkap pria yang hendak bergabung dengan ISIS

Sumber: Reuters

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020