Masyarakat Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten melaksanakan gotong royong membangun jembatan darurat agar masyarakat yang terdampak bencana banjir tidak terisolir.kami berharap gotong royong terus digalakkan
"Kita berharap pembangunan jembatan darurat yang menghubungkan antardesa dapat menghidupkan kembali ekonomi masyarakat," kata Memed, tokoh masyarakat Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak, Senin.
Pembangunan jembatan darurat itu menghubungkan antardesa Luhur Jaya, Sipayung, Bintangresmi dan Bintangsari.
Baca juga: Helikopter dikerahkan untuk salurkan bantuan ke daerah terisolir Lebak
Baca juga: Sekolah terdampak banjir, 1.253 siswa di Lebak Gedong diliburkan
Akses jembatan itu cukup vital untuk menopang kegiatan ekonomi masyarakat juga anak-anak pergi ke sekolah.
Masyarakat berharap jembatan darurat itu bisa dilintasi kendaraan roda dua.
"Kami menargetkan hari ini pembangunan jembatan darurat yang menggunakan bambu dan penyangga kayu bisa dioperasikan," katanya menjelaskan.
Baca juga: 17.200 warga Lebak mengungsi akibat banjir bandang
Baca juga: BPBD Lebak: Korban meninggal bertambah menjadi sembilan orang
Sementara itu, Camat Cipanas Kabupaten Lebak Najamudin mengapresiasi pembangunan jembatan darurat yang dikerjakan secara gotong royong untuk membantu masyarakat yang dilanda bencana banjir bandang dan longsor.
Kegiatan gotong royong itu merupakan semangat kepedulian untuk membantu sesama manusia agar kehidupan warga korban bencana alam kembali hidup normal dan hidup sejahtera.
"Kami berharap gotong royong terus digalakkan untuk membangun infrastruktur dan rumah warga yang kondisinya rusak akibat banjir," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak: Distribusi logistik capai 99 persen di lokasi bencana
Baca juga: Pemkab Lebak siap bangun jembatan darurat di lokasi bencana
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020