Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu menginginkan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) proyek kereta cepat Jakarta-Bandung lebih diperkuat.Amdal harus menyeluruh, dilakukan sepanjang jalur kereta cepat
"Amdal harus menyeluruh, dilakukan sepanjang jalur kereta cepat," katanya dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Jalan warga dekat proyek kereta cepat di Bekasi amblas
Baca juga: Pembebasan lahan kereta cepat Jakarta-Bandung rampung Januari 2020
Ia juga mengingatkan jangan sampai amdal diterbitkan, tetapi pembangunan kereta cepat juga berdampak kepada berbagai fenomena lingkungan seperti banjir.
Untuk itu, ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, amdal juga harus dievaluasi dan dikaji ulang agar Kemenhub juga dapat melakukan langkah-langkah antisipatif.
Syaikhu mengingatkan insiden meledaknya pipa gas PT Pertamina di Cimahi, Jawa Barat, yang berada di jalur kereta cepat, beberapa waktu lalu, jangan sampai terulang lagi.
Menurut dia, amdal harus jadi perhatian bersama dan syarat penting dalam membangun proyek infrastruktur.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembebasan lahan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan bisa rampung pada Januari 2020.
Pembebasan lahan proyek tersebut menyisakan hanya sekitar satu persen saja.
"Tinggal sedikit saja makanya ditargetkan akhir pertengahan Januari selesai sudah," kata Budi seusai rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Senin (23/12/2019).
Budi mengatakan pembebasan lahan harus bisa rampung bulan depan agar konstruksi bisa berjalan dengan baik dan mencapai target untuk bisa beroperasi pada 2021.
Ia juga mengapresiasi langkah tegas Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang memberikan dukungan penuh dalam proses tersebut.
"Dan menurunkan tim untuk melakukan pembebasan tanah," katanya.
Baca juga: Presiden tegaskan kereta cepat dan LRT rampung 2021
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020