Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Jakarta Selatan menyalurkan 5.000 liter air bersih bagi 890 pengungsi banjir di Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa.Lurah Pengadegan menyebutkan masih ada 1.200 warganya yang mengungsi belum bisa kembali ke rumahnya karena masih proses pembersihan lumpur sisa banjir
Sebanyak 890 pengungsi melaporkan kekurangan akses air bersih selama berada di pengungsian GOR Pancoran dan Rusunawa Pengadegan Timur.
"Permintaan dari koordinator korban banjir mereka butuh bantuan air bersih, sesuai instruksi langsung Pak JK, PMI turun mengakomodir kebutuhan warga," kata Humas PMI cabang Jakarta Selatan Dedet Mulyadi.
Dedet mengatakan 890 warga Kelurahan Pengadegan masih menggungsi karena rumahnya masih ditutupi lumpur sisa banjir. Warga tersebut mengungsi di GOR Pancoran sebanyak 530 jiwa dan 360 jiwa di Rusunawa Pengadegan Timur.
Sebelumnya PMI juga telah mendistribusikan air bersih ke Pengadegan Senin (5/1) malam. Air tersebut dipasok melalui toren air yang ada di GOR dan Rusunawa.
"Karena warga tidak mau gotong-gotong air, mereka minta air dipasok ke toren GOR dan Rusun aja, supaya memudahkan mereka," kata Dedet.
Selain Pengadegan PMI juga menyalurkan bantuan air bersih dan 1.000 paket makanan ke wilayah Bukit Duri, Kebon Baru dan Rawajati.
Alasan pemilihan lokasi ini, karena wilayah tersebut yang terdampak cukup parah dan posisinya berjarak dekat dengan aliran Sungai Ciliwung yang meluap.
"Bantuan akan terus disalurkan sampai pemerintah menyatakan masa tanggap darurat berakhir," kata Dedet.
Sementara itu, Lurah Pengadegan Azhari menyebutkan masih ada 1.200 warganya yang mengungsi belum bisa kembali ke rumah karena masih proses pembersihan lumpur sisa banjir.
Warga terdampak banjir berasal dari Kampung Lubang, total ada tiga RT di RW 01 yang terendam banjir setinggi dua meter yakni RT 5,6, dan 7.
Tempat pengungsian di Pengadegan ada lima titik dengan rincian Rusunawa Pengadegan Timur untuk warga RT 08/RW 01, RT 011/RW 01 yang merupakan warga penghuni di daerah aliran sungai sekitar 235 jiwa.
Warga di Kampung Lubang RT 05,06, dan 07 RW 01 ditempatkan di Gelanggang Olahraga Pengadegan Pancoran dengan jumlah paling banyak 535 jiwa.
Lalu di Madrasah Hikmatul Inayah untuk warga RW 01 sebagian RT 05 dan sebagian RT 06 ada 123-125 jiwa.
Kemudian di SDN 03 Pengadegan ditempati oleh warga Kampung Lubang dari RT 06 dan 07.
"Di eks town house Jalan Pengadegan Timur III dan Yayasan LIA untuk warga RT 05/RW 01 Kampung Lubang juga yang juga masih terdapat pengungsi masing-masing 50 dan 27 jiwa," kata Azhari.
Baca juga: DPR sampaikan bantuan pada korban banjir di Pengadegan
Baca juga: Rusunawa Pengadegan tampung korban pengungsi banjir
Baca juga: Korban banjir Pengadegan Timur belum dapat bantuan makanan
Ia mengatakan rukun warga paling terdampak banjir ada di RW 01 dan 02 tapi untuk saat ini warga yang mengungsi hanya tinggal di RW 01.
"Untuk RW 02 sudah kembali ke rumah dan sudah beraktivitas. Warga RW 01 RT 05,06, dan 07 masih belum bisa beraktivitas karena masih melakukan pembersihan rumah dari sedimentasi lumpur," kata Azhari.
Banjir melanda wilayah Pengadegan pada 1-2 Januari 2020 akibat luapan kali dan sungai setelah diguyur hujan pada malam pergantian tahun bari 31 Desember 2019 - 1 Januari 2020. Selain Pengadegan, banjir juga merendam sejumlah wilayah di Jakarta Selatan seperti Kelurahan Bangka, Rawajati, Bukit Duri, Bintaro, Petogogan, Jagakarsa, dan Manggarai.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020