"Sejak beberapa hari terakhir dari 31 kepala keluarga maish bertahan di rumahnya masing-masing, namun orang tua sudah diungsikan di rumah seorang warga yang aman dari pergerakan tanah," kata Kapolsek Sukaresmi, AKP Munawir kepada Selasa.
Ia menjelaskan, meskipun pergerakan tanah terpisah beberapa puluh meter dari perkampungan warga, namun dapat mengancam keselamatan karena kedalaman dan lebar pergerakan tanah terus meluas.
Baca juga: Tim gabungan temukan jasad pekerja galian pasir di Cianjur
Baca juga: Longsor di Cianjur, operator alat tambang pasir tertimbun
"Kami mengimbau warga segera mengungsi ketika hujan turun deras, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Sejak satu pekan terakhir hujan turun deras melanda kawasan Sukaresmi," katanya.
Pergerakan tanah, ungkap dia, mengakibatkan jalan penghubung antar desa yang baru di beton beberapa waktu lalu, retak, sehingga tidak dapat di lalui kendaraan dan sejumlah rumah warga rusak ringan.
Sehingga pihaknya memasang garis polisi di sepanjang tempat pergerakan tanah agar tidak ada warga yang melintas, guna menghindari hal yang tidak diinginkan serta mengimbau warga untuk ekstra waspada.
"Sampai saat ini, baru orang tua lanjut usia yang sudah diungsikan ke tempat aman di rumah seorang tokoh warga yang jauh dari pergerakan tanah. Kami terus mengimbau warga untuk tetap waspada terlebih ketika hujan turun deras," katanya.
Baca juga: Pengantin baru tertimbun longsor di Cianjur ditemukan tak bernyawa
Baca juga: Dua KK korban longsor di Cianjur mengungsi
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020