"Tadi rapat koordinasi di Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri PPPA akan memantau pelindungan dan pemenuhan hak-hak anak setelah banjir. Mungkin besok akan mulai turun ke titik-titik tertentu," kata Deputi Perlindungan Anak Nahar saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Nahar mengatakan Menteri Bintang akan melihat keadaan anak-anak korban banjir dan memantau ke titik-titik yang upaya pelindungan dan pemenuhan hak-hak anaknya dilaporkan ada hambatan.
Baca juga: Anak-anak korban bencana di Lebak harus tetap belajar, kata Menko PMK
Menurut Nahar, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sudah menerjunkan tim penjangkauan sejak hari pertama banjir di sejumlah titik di Jatinegara, Jakarta Timur; Bekasi; dan Lebak.
"Tim penjangkauan turun untuk memantau dan mengambil beberapa sampel untuk kemudian ditindaklanjuti," tuturnya.
Nahar mengatakan laporan tim penjangkauan masih berkisar pada pemenuhan kebutuhan dasar dan beberapa kebutuhan spesifik anak dan perempuan.
Kebutuhan mendasar misalnya akses jalan yang terhambat karena jembatan rusak dan kebutuhan akan alat-alat berat di beberapa titik tertentu.
Baca juga: Anak-anak dan perempuan korban banjir diberikan pendampingan
Baca juga: KPAI prihatin delapan anak jadi korban banjir Jabodetabek-Jabar-Banten
"Sedangkan kebutuhan spesifik anak misalnya, perlengkapan sekolah yang diperlukan anak-anak karena minggu ini mulai masuk sekolah setelah libur," jelasnya.
Sementara itu, data Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa pukul 06.00 WIB menyebutkan genangan air di Jabodetabek semakin surut dan jumlah pengungsi menurun.
Di Jabodetabek, genangan air hanya terlihat di dua titik, yaitu Kabupaten Bogor dengan ketinggian 20 centimeter dan Jakarta Barat dengan ketinggian 20 centimeter hingga 60 centimeter.
Sedangkan jumlah pengungsi yang semula tercatat 36.419 jiwa menurun signifikan menjadi 14.535 jiwa.
Baca juga: Anak-anak pengungsi korban banjir dihibur istri sejumlah menteri
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020