"Oleh karena itu, saya berjanji akan mendorong penguatan itu menjadi salah satu garapan para alumnus pesantren," kata Mufti dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.
Baca juga: Kemenperin lanjutkan program cetak wirausaha baru di pesantren
Mufti yang sebelumnya melakukan kunjungan ke daerah pemilihannya, yakni Pasuruan dan Probolinggo, dan bertemu perkumpulan alumni pesantren, seperti Ikatan Alumni Santri Salafiyah (IKSAS), alumni Nurul Qadim, dan Ikatan Alumni Pesantren Bayt Al-Hikmah, mengatakan jika daya saing UMKM di pesantren diangkat, perluasan lapangan kerja dan investasi baru akan tercipta,
Penguatan UMKM, kata politikus PDIP kelahiran Banyuwangi itu, bisa dilakukan mulai dari aspek penguasaan teknologi, pemasaran, kualitas sumberdaya manusia hingga kemudahan akses permodalan.
Baca juga: UMKM pesantren diminta manfaatkan pertumbuhan ekonomi digital
"Semua aspek tersebut membentuk daya saing UMKM. Kalau daya saing itu kita angkat investasi baru akan tercipta,” ujar Mufti yang juga ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur.
Oleh karena itu, Mufti berjanji akan mensinkronkan aspirasi penguatan UMKM dengan program-program pemerintah pusat, khususnya dengan kementerian dan lembaga terkait. Selain itu, tentu perlu kolaborasi dengan pemerintah daerah.
Baca juga: Bahlil dorong semangat kewirausahaan di pesantren Yogyakarta
"Dari hasil kunjungan dan reses ke dapil itu, saya akan mensinkronkan dengan program dari kementerian dan lembaga terkait, yakni Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perdagangan. Kebetulan itu semua adalah mitra kami di Komisi VI di mana saya ditugaskan," katanya.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020