Dilansir Kyodo, menurut Presiden Toyota Akio Toyoda, proyek ini akan dibangun di Prefektur Shizuoka, Jepang, dan akan dinamakan sebagai "Woven City".
Lebih lanjut, Woven City diharapkan akan menjadi ekosistem yang terhubung sepenuhnya didukung oleh sel bahan bakar hidrogen, dan dijadwalkan akan mulai dibuat pada awal 2021.
"Saya percaya itu tergantung pada kita semua, terutama perusahaan seperti Toyota, untuk melakukan bagian kita -- membantu membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik," kata Toyoda di ajang Consumer Electronics Show atau CES 2020 di Las Vegas.
"Woven City ini adalah satu langkah kecil, tapi semoga menjadi langkah signifikan menuju pemenuhan janji itu," ujarnya melanjutkan.
Introducing Toyota Woven City at #CES2020! The town of the future... where people live, work and play. Bringing our vision of #MobilityforAll to life in a living laboratory. Learn more: https://t.co/uoeb2zZ8wu pic.twitter.com/yLlLAEh3kF
— Toyota USA (@Toyota) January 6, 2020
Kota baru itu akan dibangun di atas lahan seluas 175 hektar di kaki Gunung Fuji, dimulai dengan populasi sekitar 2.000 penduduk. Kota itu nantinya hanya akan diisi dengan kendaraan tanpa emisi dan sepenuhnya otonom.
Penduduk di kota akan memiliki perangkat robotika di rumah untuk membantu kehidupan sehari-hari mereka, dengan sistem AI berbasis sensor yang memantau hingga ke kesehatan mereka.
Dalam merancang kota eksperimental ini, Toyota bermitra dengan arsitek Denmark Bjarke Ingels, yang terlibat dalam "2 World Trade Center" di New York City, dan juga proyek-proyek futuristik penting lainnya.
Baca juga: Toyota Yaris baru dan hybrid meluncur Februari 2020
Baca juga: Penjualan mobil jelang akhir tahun turun, tapi Suzuki justru meningkat
Baca juga: Toyota Supra 2020, BMW Z4 Dan 3-Series ditarik karena masalah lampu
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020