• Beranda
  • Berita
  • Menhan: Kedaulatan Indonesia di Natuna harga mati

Menhan: Kedaulatan Indonesia di Natuna harga mati

9 Januari 2020 18:34 WIB
Menhan: Kedaulatan Indonesia di Natuna harga mati
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) bersama Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Kamis (8/1/2020). (Bayu Prasetyo)

Ya kan jelas, beliau sudah katakan kedaulatan harga mati, tapi jangan kita panas-panasi

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan bahwa kedaulatan Indonesia atas Pulau Natuna dan wilayah perairannya merupakan harga mati.

"Ya kan jelas, beliau sudah katakan kedaulatan harga mati, tapi jangan kita panas-panasi," kata Prabowo terkait arahan Presiden Joko Widodo atas Natuna, ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Kamis.

Menurut dia, wilayah teritorial yakni 12 mil dari garis pangkal kepulauan dan lebih dari itu merupakan zona ekonomi eksklusif.

Baca juga: Menhan harap regulasi pengelolaan potensi sumber daya pertahanan

Untuk zona ekonomi eksklusif sendiri, kapal internasional diperbolehkan untuk berlayar melaluinya.

"Nah kalau eksploitasi ikan, atau eksploitasi mineral, itu harus kerja sama, harus izin (kepada) kita," kata Prabowo.

Dia menilai ketegangan yang terjadi karena insiden kapal-kapal China masuk ke wilayah ZEE Indonesia dapat diselesaikan dengan negosiasi bilateral.

Baca juga: Prabowo ajak anak bangsa terlibat bela negara

"Kita cool saja, selalu saya katakan," tambah Prabowo.

Kapal-kapal China masuk ke wilayah ZEE Indonesia di perairan Natuna.

Lalu Kapal Perang KRI Tjiptadi-381 pada Senin (30/12/2019) telah berhasil mengusir kapal coast guard China yang tengah mengawal kapal-kapal ikan melakukan aktivitas di Perairan Natuna Utara, Provinsi Kepulauan Riau.

Baca juga: Prabowo dan Menhan China bicarakan peningkatan kerja sama

Baca juga: Menhan Prabowo lawatan ke China

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020