• Beranda
  • Berita
  • Pengamat yakin KPU bisa lewati krisis kepercayaan

Pengamat yakin KPU bisa lewati krisis kepercayaan

10 Januari 2020 12:42 WIB
Pengamat yakin KPU bisa lewati krisis kepercayaan
Wahyu Setiawan.(FOTO ANTARA/Luqman Hakim

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Chaniago, yakin Komisi Pemilihan Umum dapat melewati masa sulit dan krisis kepercayaan pasca-operasi tangkap tangan lembaga antirasuah KPK terhadap salah satu anggota komisi itu, Wahyu Setiawan.

"Saya pikir KPU bisa melewati masa sulit dan krisis kepercayaan ini dengan baik. Kita masih yakin, masih banyak orang berintegritas dan baik di KPU, yang mampu menahan diri dari godaan suap dan perilaku jual beli suara yang sangat rawan bisa terjadi pada jajaran anggota KPU di seluruh Indonesia," ujar Chaniago, di Jakarta, Jumat.

Baca juga: KPK akan panggil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Ia mengatakan pasca penangkapan tangan terhadap Setiawan, KPU harus berupaya memperbaiki citra dan kinerjanya. Jajaran elite atau petinggi KPU harus segera kembali memulihkan kepercayaan publik.

Ia menekankan membangun kepercayaan publik bukan perkara yang sepele sebab kepercayaan sangat mahal. "Sekarang KPU harus memulihkan dari tidak percaya menjadi membangun kembali kepercayaan publik," kata dia.

Baca juga: Soal kasus suap WS, ICW desak KPK bongkar keterlibatan aktor lain

Ia menyampaikan membangun kepercayaan publik adalah keniscayaan karena terkait dengan legitimasi institusi KPU. Menurut dia, petinggi KPU harus "menambal luka robek" kepercayaan publik.

"Seluruh pihak harus mulai kembali mengingatkan anggota komisi mulai dari KPUD kabupaten/kota, provinsi dan pusat untuk menahan diri dan jangan coba coba masuk ke pusaran korupsi atau jual beli suara dan jenis tindakan suap menyuap lainnya," kata dia.

Baca juga: Kode penting di balik peristiwa OTT KPK Wahyu Setiawan

Ia mengingatkan jika praktik korupsi masih terjadi maka bisa menjadi sinyal peringatan dini terhadap hilangnya legitimasi KPU.

"Kalau KPU kehilangan trust dan legitimasi dari publik, maka hasil dari pemilihan kepala daerah sekarang juga bisa bermasalah legitimasinya karena prosesnya juga bermasalah," terang dia.

Ia menekankan penyelenggara pemilu yang bersih adalah sebuah hal yang mutlak, agar lahir pemimpin, kepala daerah atau presiden yang berintegritas tinggi.

"Proses yang baik akan menghasilkan keluaran yang baik pula," jelasnya.

Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020