International Development Finance Corporation (IDFC) menawarkan dana investasi senilai puluhan miliar dolar AS kepada Indonesia untuk pembangunan.Amerika Serikat siap untuk mendukung Indonesia melalui komitmen modal swasta senilai miliaran dolar
"Dalam diskusi saya bersama Presiden jelas bahwa Indonesia membutuhkan investasi untuk pembangunan. Amerika Serikat siap untuk mendukung Indonesia melalui komitmen modal swasta senilai miliaran dolar," kata CEO IDFC Adam S Boehler di Kantor Presiden, Jakarta pada Jumat, usai bertemu Presiden Joko Widodo.
Menurut Adam, tujuan utama lembaganya ingin meningkatkan hak-hak hidup masyarakat serta Produk Domestik Bruto (PDB) di negara-negara berkembang, seperti Indonesia.
Baca juga: ADB beri pinjami 100 juta dolar untuk infrastruktur swasta Indonesia
Dia menjelaskan IDFC dapat memberikan dukungan investasi kepada Indonesia di berbagai sektor seperti infrastruktur yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan, serta infrastruktur di bidang energi maupun kesehatan.
Sementara itu, Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan IDFC akan segera membuka kantor perwakilan di Indonesia.
"Sudah ada beberapa proyek yang akan segera dilihat dan didiskusikan detil, seperti 'toll road' di Jawa, dikombinasikan dengan 'toll road' di Sumatera, dan juga sektor 'tourism', juga mungkin investasi ikan di Natuna, juga mungkin 'hydro power' di Kalimantan Utara. Jadi banyak sekali sekarang yang kita mau diskusikan," ujar Luhut.
Baca juga: Presiden terima CEO IDFC tawarkan potensi investasi infrastruktur
Menurut Luhut, angka investasi dari IDFC dapat berkembang melebihi 10 miliar dolar AS, tergantung kepada proyek-proyek yang mereka lirik.
Selain itu, IDFC juga berminat gabung dalam "sovereign wealth fund" yang sedang dibangun bersama Uni Emirat Arab.
Baca juga: Bank Investasi Infrastruktur Asia perlu waktu untuk bangun kapasitas
Baca juga: Rini luncurkan produk pendanaan infrastruktur KIK-DINFRA di bursa
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020