Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu menegaskan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Jepang untuk menarik India tetap masuk dalam kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).
“Saat ini saya tengah melanjutkan upaya diplomasi untuk mewujudkan RCEP yang diikuti oleh 16 negara anggota, termasuk India, bekerja sama dengan negara-negara ASEAN,” kata Motegi dalam pidatonya di Sekretariat ASEAN, Jakarta, pada Jumat.
RCEP merupakan kesepakatan ekonomi yang melibatkan sepuluh negara anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Negara, ASEAN, serta enam negara mitra eksternalnya.
Sejak diinisiasi secara formal pada 2012, sebanyak 16 negara terlibat dalam RCEP, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja, serta China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan India.
Namun belakangan, India mempertimbangkan untuk menarik diri dari RCEP sebelum pengesahan kesepakatan tersebut, yang ditargetkan pada 2020 ini, dengan alasan kekhawatiran atas dampak tidak menyenangkan bagi kepentingan rakyat negara itu.
“Saya tegaskan bahwa RCEP sedang dalam tahap negosiasi di mana ini merupakan momentum yang sangat penting agar kawasan berkembang lebih pesat lagi dengan penandatanganan RCEP oleh 16 negara,” ujar Motegi.
Motegi menyampaikan perhatian Jepang terhadap RCEP ini sebagai bagian dari bahasan pidato kebijakan luar negeri Jepang terhadap ASEAN.
Menurut dia, perumusan aturan tentang kebijakan ekonomi, baik itu di tingkat regional maupun global, merupakan hal paling penting dalam membangun sistem sosial yang memungkinkan bagi pertumbuhan kawasan.
Di samping RCEP, melalui ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership Agreement, Jepang mencatatkan diri sebagai investor di peringkat pertama untuk ASEAN dengan nilai mencapai 21 miliar dolar AS pada 2018.
Baca juga: Airlangga pastikan Indonesia siap manfaatkan peluang perdagangan RCEP
Baca juga: Jose: RCEP mungkin dibahas dalam pertemuan India, ASEAN di New Delhi
Baca juga: Indonesia tidak masalah jika India batal gabung RCEP
Pewarta: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020