Dilansir dari Reuters, sebanyak 18.000 unit tempat tidur itu akan digunakan oleh para atlet selama Olimpiade, sedangkan hanya 8.000 unit untuk atlet Paralimpiade 2020.
Meski berkerangka kardus, panitia mengklaim bahwa tempat tidur sepanjang 2,1 meter itu cukup kuat untuk menopang beban hingga 200 kg atau melebihi berat atlet di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Baca juga: Panpel pastikan anggaran Olimpiade 2020 Tokyo tak akan membengkak
Sebelumnya, Jepang sebagai tuan rumah yang mengusung konsep ramah lingkungan juga telah memperkenalkan medali yang terbuat dari sampah alat-alat elektronik termasuk 6,2 juta limbah telepon seluler bekas yang didaur ulang. Medali itu diperlihatkan ke publik dalam acara hitung mundur pelaksanaan Olimpiade 2020 pada Juli 2019.
Tak hanya itu, Negeri Sakura itu juga telah menyediakan obor Olimpiade yang terbuat dari alumunium bekas. Adapun podium bagi atlet peraih medali dibuat dari limbah rumah tangga dan sampah plastik di laut yang didaur ulang.
Sekitar lima bulan lagi menjelang Olimpiade, panitia masih merampungkan beberapa fasilitas umum lainnya seperti pembangunan kampung atlet dan aula makan.
Menurut seorang peneliti lingkungan Jepang Junichi Fujino, penyelenggara Olimpiade Tokyo memang benar-benar ingin mengajak seluruh masyarakatnya untuk bersama-sama mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari Olimpiade melalui teknologi dan fasilitas ramah lingkungan.
Baca juga: CdM incar dua cabor lagi untuk Olimpiade 2020 Tokyo
Olimpiade 2020 Tokyo akan digelar pada 24 Juli hingga 9 Agustus. Sebanyak 206 negara termasuk Indonesia akan ambil bagian dalam pesta olahraga terakbar itu.
Sementara itu, Paralimpiade Tokyo akan berlangsung pada 25 Agustus hingga 6 September.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020