"Semua rumah warga yang hanyut itu lokasinya berada di tepi aliran sungai," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu.
Banjir bandang akibat luapan air Sungai Ciberang melanda wilayah Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Maja, Curugbitung, dan Cimarga di Kabupaten Lebak pada 1 Januari.
Selain menyebabkan 1.649 rumah hanyut, menurut data terkini dampak banjir bandang dan tanah longsor BPBD Lebak, bencana itu juga mengakibatkan 1.110 rumah rusak berat, 230 rumah rusak sedang, dan 309 rumah rusak ringan.
Banjir juga menyebabkan kerusakan tiga kantor desa, satu kantor kecamatan, lima jaringan irigasi, 27 jembatan, 890,5 hektare sawah, 7,5 hektare lahan hortikultura, dan 10,3 hektare lahan perikanan.
Baca juga: 18 pesantren di Lebak rusak berat diterjang banjir bandang
Menurut data BPBD, banjir tersebut menyebabkan sembilan orang meninggal dunia, dua orang hilang, satu orang luka berat, dan 66 orang luka ringan serta memaksa warga banyak mengungsi.
Sebanyak 1.392 keluarga, menurut data BPBD Lebak, saat ini masih tinggal di Posko Pengungsian Dodiklatpur dan PGRI Kecamatan Sajira.
Pemerintah Kabupaten Lebak sudah memperpanjang masa tanggap darurat bencana agar bisa memberikan pelayanan optimal kepada korban bencana.
"Kami tetap mengoptimalkan pelayanan dasar dengan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, pelayanan kesehatan, juga pemberian logistik," kata Kaprawi.
Baca juga:
Masa tanggap darurat bencana Lebak diperpanjang
Korban banjir bandang Lebak gotong royong bangun jembatan darurat
Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020