• Beranda
  • Berita
  • Lifter Indonesia hadapi jadwal padat jelang Olimpiade 2020 Tokyo

Lifter Indonesia hadapi jadwal padat jelang Olimpiade 2020 Tokyo

16 Januari 2020 00:10 WIB
Lifter Indonesia hadapi jadwal padat jelang Olimpiade 2020 Tokyo
Lifter putri Indonesia Nurul Akmal berlatih di sela-sela pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Mess Kwini, Jakarta, Rabu (15/1/2020). (ANTARA/Shofi Ayudiana)
Lifter Indonesia di pelatnas angkat besi dihadapkan pada jadwal yang padat menjelang Olimpiade 2020 Tokyo, terlebih mereka akan menghadapi kejuaraan kualifikasi perdana di tahun ini yang akan digelar pada awal Februari mendatang.

Setelah libur panjang selama dua pekan, pelatih angkat besi Muhammad Rusli mengungkapkan, para lifter akan mengikuti setidaknya lima kejuaraan kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo yang masih akan berlangsung hingga April mendatang.

"Ada tiga orang yang tanggal 30 Januari berangkat ke Iran. Lalu, tanggal 6 Februari ada dua orang, yaitu Nurul Akmal dan Muhammad Yasir. Jadi memang padat dan mepet sekali," kata Rusli yang ditemui di sela-sela latihan di Mess Kwini, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Lifter Indonesia incar tambahan poin olimpiade di Iran

Baca juga: Rahmat Erwin, lifter muda pengunci prestasi angkat besi SEA Games 2019


Kejuaraan pertama tersebut akan berlangsung di Rasht, Iran pada 1-5 Februari. Hanya tiga atlet senior putra yang akan berlaga dalam turnamen kualifikasi kategori silver ini. Mereka adalah Eko Yuli Irawan, Triyatno, dan Deni.

Setelah Iran, beberapa lifter juga akan terbang menuju Uzbekistan untuk mengikuti dua kejuaraan berbeda. Yang pertama adalah 6th International Solidarity Championships pada 8-12 Februari, diikuti dengan Asian Youth and Junior Championships yang berlangsung pada 13-19 Februari.

Selanjutnya, para lifter junior juga akan ambil bagian pada IWF Junior World Championship di Romania pada 14-21 Maret. Kemudian pada April mereka ke Kazakhstan untuk mengikuti Asian Championships.

Jadwal padat tersebut membuat pelatnas angkat besi langsung memberikan program latihan berat kepada para atlet. Padahal menurut Rusli, latihan setelah libur panjang cukup dilakukan dengan intensitas ringan.

"Minimal dua bulan masa persiapan umum dulu setelah libur panjang, disiapkan otot-ototnya. Tapi ini kan mau gak mau jadi sebulan.  Itu untuk umum, khusus, dan untuk pertandingan," ujar Rusli.

PB PABBSI menargetkan dapat meloloskan empat lifter ke Olimpiade 2020 Tokyo. Namun hingga kini, baru dua atlet yakni Eko Yuli Irawan dan Windy Cantika Aisyah yang posisinya aman karena peringkatnya berada di delapan besar dunia, yang merupakan syarat lolos menuju pesta olahraga dunia itu.

Sementara lifter lainnya, Triyatno (73 kg), Rahmat Erwin Abdullah (73 kg), Deni (67 kg), dan Nurul Akmal (+87 kg), masih berjuang untuk mendulang poin.

Baca juga: CdM incar dua cabor lagi untuk Olimpiade 2020 Tokyo

Baca juga: Tim panahan Indonesia targetkan kirim 8 atlet ke Olimpiade 2020 Tokyo

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020