"Pulau Jawa pada umumnya ada potensi hujan lebat. Kemudian Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi Tengah dan Selatan. Kemudian Maluku dan Papua Barat dan Papua," kata Kepala Bidang Pengelolaan Citra Indraja BMKG Endarwin di Kantor BMKG Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan bahwa potensi hujan lebat itu diprediksi dapat terjadi dalam dua hingga tiga hari ke depan.
Sementara itu, di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) ia juga memperkirakan potensi yang sama.
"Tetapi karena sejauh ini fenomena yang mendukung terjadinya hujan lebat hingga sangat lebat yang sifatnya global relatif tidak ada atau sedang turun kondisinya. Jadi potensi hujan lebat tetap ada tapi mungkin masih lama," katanya.
Baca juga: BMKG imbau warga Jabodetabek tetap waspadai potensi hujan ringan-lebat
Baca juga: Sejumlah wilayah Indonesia bakal diguyur hujan sedang-lebat
Baca juga: Hujan sedang-lebat diprakirakan landa Jabodetabek tiga hari ke depan
Ia mengatakan secara akumulasi harian, intensitas hujan tersebut juga tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat.
"Terutama pada siang dan sore. Kami menyebutnya sebagai hujan konvektif," ujarnya.
Hujan konvektif adalah hujan yang biasanya diawali pemanasan pada pagi hingga siang hari dengan kemungkinan kondisi awan yang terbuka, memungkinkan masuknya cahaya Matahari. Dan mengingat saat ini wilayah Indonesia berada pada fase musim hujan, maka uap airnya cukup banyak.
"Lumayan gampang juga naiknya ke atmosfer. Jadi biasanya terjadi pada sore atau malam. Siang atau sore potensi hujan lebat terjadi di Jabodetabek," katanya.*
Baca juga: Warga DKI waspadai banjir rob saat hujan lebat malam hari
Baca juga: Hujan dan angin kencang berpotensi landa Jawa Barat hingga pekan depan
Baca juga: Warga Sumatera Selatan diminta waspada hujan lebat disertai petir
Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020