Dalam peluncuran IGL 2020 di Jakarta, Kamis, Ketua Umum IGL Frans Silalahi menyebut, PES merupakan bagian baru dari IGL yang hanya mengompetisikan gim FIFA pada musim perdana tahun 2019.
Baca juga: Lika-liku perkembangan industri game Indonesia
"Kami memasukkan PES karena komunitasnya cukup besar di Indonesia. PES juga sudah dipertandingkan di Asian Games 2018. Semoga dengan penambahan PES membuat para pemain tertarik untuk berkompetisi," ujar Frans.
Dengan adanya PES, kata Frans, mereka menargetkan ada 7.000 pemain yang terlibat dalam IGL. Tahun sebelumnya, ada 2.000 pemain yang berlaga di IGL.
Jumlah tempat pelaksanaan IGL 2020 pun bertambah. Dari 20 titik, ditambah daring (online), pada 2019, dalam edisi terkini IGL bergulir di 32 kota serta 64 titik.
Baca juga: Esport menanti kepastian menuju pengakuan
Untuk hadiah, IGL musim kedua menyediakan uang tunai sebesar Rp260 juta.
"Kami ingin semakin memopulerkan e-sport konsol khususnya FIFA dan PES di Indonesia seperti halnya e-sport berbasis 'mobile gaming'," kata Frans.
IGL musim kedua dimulai dari babak kualifikasi 18 Januari sampai April 2020. Para pemain terbaik akan melaju ke babak Big League pada April-Agustus 2020.
Baca juga: 50.000 peserta ikuti MPL Piala Presiden Esports 2020
Pendaftaran pemain dapat dilakukan di arena kompetisi atau melalui aplikasi IGL yang dapat diunduh via Play Store Google maupun App Store.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020