• Beranda
  • Berita
  • Polisi akan cek psikologis permaisuri Keraton Agung Sejagat

Polisi akan cek psikologis permaisuri Keraton Agung Sejagat

17 Januari 2020 13:10 WIB
Polisi akan cek psikologis permaisuri Keraton Agung Sejagat
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel menjelaskan tentang kasus Keraton Agung Sejagat di Purworejo dengan dua tersangkanya, Totok Santosa (belakang kanan) dan Fanni Aminadia (belakang kiri) saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Semarang, Rabu (15-1-2020). ANTARA FOTO/Immanuel Citra Senjaya/tom/hp.
Polda Jawa Tengah akan mengecek kondisi psikologis permaisuri Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia yang dinilai berbelit-belit dalam memberikan keterangan karena masih merasa menerima amanah sebagai ratu.

"Akan kami cek psikologisnya dengan tim dari Dokkes Polda Jawa Tengah dan dibantu Pusdokkes Mabes Polri," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel di Semarang, Jumat.

Menurut dia, tersangka Fanni masih menganggap dirinya menerima amanah sebagai penyelamat dunia.

Sementara itu, Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santosa, lanjut dia, lebih kooperatif dalam memberikan keterangan.

Baca juga: 18 saksi diperiksa dalam kasus Keraton Agung Sejagat di Purworejo

Baca juga: Kasus Keraton Sejagat Purworejo, polisi libatkan guru besar sejarah

Baca juga: Kapolda: Pengikut Raja Keraton Agung Sejagat dipungut puluhan juta


Totok dan Fanni Aminadia ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah pada tanggal 14 Januari 2020.

Penyidik memiliki bukti permulaan yang cukup untuk keduanya sebagai tersangka.

Keduanya dijerat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana serta Pasal 378 KUHP tentang penipuan.

Tersangka memiliki motif untuk menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan tipu daya.

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020