"Jadi thermal scanner (pemindai suhu) sudah terpasang dari mulai 4 Januari 2019 dan pengaktifannya itu disesuaikan dengan epidemiologi dunia, misalnya di mana ada penyakit dan ada penerbangan ke Bali pasti akan kita intensifkan lagi," kata Kepala Bidang Upaya Kesehatan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar Putu Alit Sudarma saat dihubungi lewat telepon dari Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa alat pemindai suhu tubuh sudah dipasang di gerbang 16 dan 17 pintu kedatangan internasional Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai dan Kantor Kesehatan Pelabuhan sudah berkoordinasi dengan otoritas bandara untuk mengarahkan wisatawan mancanegara yang akan masuk ke Bali melewati gerbang tersebut.
Saat melewati alat pemindai suhu tubuh, menurut dia, orang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius akan terekam gambar dan data suhunya.
"Kalau misalnya di atas 38 derajat Celsius kami lakukan anamnesis lebih lanjut untuk memastikan apakah 38 derajat itu disebabkan oleh penyakit yang kami curigai atau penyakit biasa. Nah kalau itu penyakit yang kita curigai akan kami kirimkan ke RSUP Sanglah, tapi kalau itu bukan penyakit yang kami curigai kami akan obati biasa," Putu Alit Sudarma menjelaskan.
Di pelabuhan, ia mengatakan, pengawasan lebih intensif juga dilakukan terhadap lalu lintas sarana pengangkutan yang datang dari daerah wabah.
"Misalnya ada kapal yang datang dari sana, kami amati dengan cermat. Tapi sejauh ini, di bulan Januari belum ada kapal yang datang dari China," katanya.
Baca juga:
WHO sebut wabah pneumonia China tidak menyebar
Menkes minta warga Indonesia waspadai penularan pneumonia berat di China
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020