Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengharapkan Balai Latihan Kerja ( BLK) di wilayah Kalimantan Timur bisa menyiapkan tenaga kerja yang handal dan berkompeten menyambut pemindahan Ibu kota baru di wilayah Kaltim yakni Panajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
"Penyiapan SDM yang baik di ibu kota negara baru harus diimbangi dengan pengelolaan BLK dan BLKK secara baik. Kemnaker akan terus membantu dan melakukan pendampingan kepada BLK dan BLKK,” kata Ida saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda, di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (18/1).
Pada kesempatan itu Menaker berkeliling meninjau ruang (workshop) simulator alat berat, workshop operator wheel loader, workshop las, mekanik alat berat dan dialog dengan 14 perwakilan BLK Komunitas (BLKK) se-Kalimantan di aula asrama BLK Samarinda.
Baca juga: Menaker : Pengembangan investasi, buruh harus diperkuat
Menaker, meminta agar BLK dan BLKK membangun relasi dan kemitraan untuk menyiapkan SDM, termasuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di ibu kota baru nanti.
“Jangan berhenti memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk tingkatkan kompetensi mereka. Fasilitasi sudah kami berikan. Selebihnya di tangan bapak ibu-lah BLKK efektif memberikan peningkatan kompetensi SDM kita. "katanya.
Sementara Hasyim Asyari, Perwakilan BLKK dari Pondok Pesantren (Ponpes) Binaul Muhajirin, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, mengusulkan agar ada penambahan delapan BLKK di PPU untuk menyiapkan SDM menjelang IKN baru.
“Kami yakin bantuan pelatihan dan pengelolaan BLKK, akan bisa bersaing kompetensinya dengan BLKK lain,” kata Hasyim.
Kepala BLK Samarinda Andri Susilo menjelaskan rencana target Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) UPTP BLK Samarinda Tahun 2020 untuk BLK Komunitas 768 orang, Mobile Training Unit untuk 352 orang, Institusional Boarding untuk 336 orang.
Andri Susilo berharap kedatangan Ida dan meninjau langsung kondisi SDM, sarana maupun fasilitas yang ada di BLK Samarinda, memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan SDM dalam hal jumlah maupun kapasitasnya.
“Tentunya dukungan anggaran untuk meningkatkan fasilitas pelatihan yang ada khususnya alat berat. Karena di Kalimantan, khususnya Kaltim dikenal dengan daerah tambang dan perkebunan yang kegiatan operasinya banyak mengoperasikan alat berat, ” ujar Andri.
Baca juga: Menaker: 27 hingga 46 juta jenis pekerjaan baru berpeluang tercipta
Baca juga: Menaker ajak investor energi kembangkan listrik Indonesia
Baca juga: Menaker: Pekerja migran jangan ragu jadi duta bela negara
***1***
Pewarta: Arumanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020