Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi kebiasaan membuang sampah di sungai karena sampah tersebut menyumbat saluran dan mengakibatkan banjir.Jika dulu sampah rumah tangga yang dibuang, kini sampah yang dibuang sudah beralih seperti kasur spring bed, dan juga ada pohon yang dibuang. Ingat ya, pohon, bukan ranting atau dahan
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Senin mengatakan, saat ini tren membuang sampah sudah berbeda.
"Jika dulu sampah rumah tangga yang dibuang, kini sampah yang dibuang sudah beralih seperti kasur spring bed, dan juga ada pohon yang dibuang. Ingat ya, pohon, bukan ranting atau dahan," katanya saat memimpin kegiatan bersih sungai di Sungai Buntung, Waru Sidoarjo.
Ia mengatakan, kesadaran masyarakat supaya tidak membuang sampah di sungai sangat diperlukan, karena kondisi sampah di sungai semakin mengkhawatirkan.
"Terlebih lagi, Sungai Buntung yang ada di Waru Sidoarjo ini tembus ke wilayah Bandara Internasional Juanda Surabaya," katanya.
Jangan sampai, kata dia, akibat sampah hingga banjir membuat sarana transportasi menuju ke Juanda menjadi lumpuh.
"Ini yang harus dipikirkan bersama, keterlibatan berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan. Terima kasih kepada Marinir, BPBD, mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya atas kegiatan ini," kata Heru Tjahjono.
Pada pembersihan sungai yang dilakukan ini petugas menemukan berbagai jenis sampah seperti eceng gondok, kasur, pohon, dan juga sampah rumah tangga.
Baca juga: Khofifah sebut pembuangan popok ke sungai menjadi masalah serius
Baca juga: BPBD Jatim waspadai ancaman banjir tujuh sungai
Baca juga: Sedimentasi Waduk Sutami turun 20%
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020