• Beranda
  • Berita
  • 21 jembatan di Lebak akan dibangun setelah tanggap darurat

21 jembatan di Lebak akan dibangun setelah tanggap darurat

22 Januari 2020 16:06 WIB
21 jembatan di Lebak akan dibangun setelah tanggap darurat
Dokumentasi - Petugas mengevakuasi puluhan warga keluar dari Kampung Muhara yang terisolir akibat jembatan putus di Kecamatan Lebak Gedong, Banten, Minggu (5/1/2020). ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki/af/ama/pri.
Sebanyak 21 jembatan gantung dan rangka baja di Kabupaten Lebak, Banten, akan dibangun setelah tanggap darurat 28 Januari 2020 untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Kami berharap pembangunan jembatan itu berjalan lancar setelah diterjang banjir bandang dan longsor," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak Maman Suparman di Lebak, Rabu.

Berdasarkan pendataan jembatan yang rusak akibat diterjang banjir bandang dan tanah longsor sebanyak 28 unit, tujuh unit jembatan berada di kawasan mega proyek Waduk Karian.

Ketujuh jembatan yang ada di kawasan proyek waduk untuk memasok air bersih wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) tidak akan dibangun.

Jembatan yang akan dibangun sebanyak 21 unit melalui dana sosial dari perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bukaka, PT Wika dan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

"Pembangunan jembatan itu dikerjakan setelah masa tanggap darurat oleh perusahaan bersangkutan," katanya.

Baca juga: Korban banjir bandang Lebak gotong royong bangun jembatan darurat

Baca juga: Kerusakan jembatan akibat banjir Lebak capai Rp56 miliar

Baca juga: Jembatan darurat kebutuhan mendesak di Kabupaten Lebak pascabanjir


Sejumlah 28 jembatan itu, beberapa yang rusak berat, hanyut dan badan jembatan hilang.

Diperkirakan kerugian pada jembatan itu sekitar Rp56 miliar yang tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Curugbitung, Cimarga dan Maja.

Sejumlah daerah masih terisolir akibat jembatan putus dan rawan longsor.

"Kami menyambut gembira adanya CSR dari perusahaan yang siap membangun jembatan lagi sesuai dengan hasil pertemuan di Kantor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jakarta," katanya.

Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak menyambut positif adanya pembangunan jembatan kerangka baja setelah badan jalan jembatan terputus dilanda banjir bandang dan longsor.

Jembatan kerangka baja itu, kata dia, dilintasi ribuan warga yang menghubungkan antar kecamatan sehingga dapat menopang perekonomian masyarakat.

"Kami merasa senang jika jembatan kerangka baja sepanjang 50 meter itu kembali dibangun setelah dilanda banjir bandang dan longsor," kata Ujang, warga Desa Sajira Timur Kabupaten Lebak.*

Baca juga: Warga Lebak gotong royong bangun jembatan darurat

Baca juga: Pemkab Lebak siap bangun jembatan darurat di lokasi bencana

Baca juga: Banjir bandang mengakibatkan 28 jembatan rusak di Lebak

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020