Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, menguat menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.Konsensus tidak ada pemangkasan suku bunga, tapi ini bisa saja terjadi pemangkasan mengingat tingkat imbal hasil AS juga terus turun
Pada pukul 9.47 WIB, rupiah bergerak menguat 32 poin atau 0,24 persen menjadi Rp13.614 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.646 per dolar AS.
"Hari ini pasar menunggu hasil RDG BI. Konsensus tidak ada pemangkasan suku bunga, tapi ini bisa saja terjadi pemangkasan mengingat tingkat imbal hasil AS juga terus turun karena intervensi The Fed di pasar uang," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Meski dibuka jatuh, rupiah berada dalam tren penguatan
Ariston menuturkan turunnya tingkat imbal hasil obligasi AS memberikan tekanan ke dolar AS, yang bisa mendorong penguatan rupiah kembali.
Kendati demikian, sentimen negatif terhadap aset berisiko kelihatannya kembali membayangi pergerakan harga saham pagi ini.
Baca juga: Rupiah awal pekan menguat tipis, di tengah kehati-hatian pelaku pasar
Saat ini Indeks saham Asia bergerak turun, kemungkinan masih karena kekhawatiran penyebaran virus corona. China melaporkan penambahan korban tewas akibat virus tersebut.
"Rupiah bisa terkena imbasnya," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp13.600 per dolar AS hingga Rp13.700 per dolar AS.
Baca juga: Fintech DanaRupiah salurkan pinjaman Rp5,7 triliun tahun 2019
Baca juga: Ekonom ingatkan Rupiah jangan dibiarkan menguat terlalu cepat
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020