Polandia penduduknya 36 juta jiwa dan bisa menjadi pintu masuk bagi produk Indonesia untuk kawasan Eropa Timur
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mengajak Polandia untuk terus meningkatkan komunikasi, konsultasi dan saling mengunjungi antara kedua negara sehingga hubungan Indonesia lebih erat, apalagi nilai perdagangan Indonesia-Polandia saat ini secara langsung mencapai 600 juta dolar AS.
"Bila menghitung nilai arus perdagangan tak langsung, maka nilainya menjadi 1 miliar dolar AS. Mengingat besarnya nilai perdagangan tak langsung ini, berarti nilai secara riil perdagangan Indonesia-Polandia kurang lebih dua kali lipat dari nilai perdagangan langsung tercatat saat ini. Saya yakin potensi tersebut masih bisa ditingkatkan lagi,” kata Sultan lewat keterangan persnya usai menerima Dubes Polandia untuk Indonesia Beata Stoczynka di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat.
Pada kesempatan itu, Sultan B Najamudin didampingi Wakil Ketua BKSP DPD RI Ali Ridho Azhari, Anggota DPD RI dari Provinsi Sulawesi Utara Maya Rumantir, dan Sekretaris Jenderal DPD RI Reydonnyzar Moenek.
Baca juga: Menlu RI kunjungi Polandia untuk tingkatkan perdagangan bilateral
Ia menilai pasar kedua negara punya potensi yang besar. Lantaran Indonesia merupakan negara ASEAN dengan penduduk terbesar yaitu mencapai 270 juta jiwa.
"Sedangkan Polandia penduduknya 36 juta jiwa dan bisa menjadi pintu masuk bagi produk Indonesia untuk kawasan Eropa Timur," kata Senator asal Bengkulu itu.
Selain dalam perdagangan, Sultan juga menilai bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang pariwisata, baik pariwisata alam, budaya maupun sejarah. Hal ini didukung oleh kekayaan geografis, kekayaan kuliner, kekayaan fesyen, adat istiadat dan sebagainya.
"Indonesia juga terkenal dengan akomodasi yang relatif sangat murah. Karena itu, Indonesia akan menjadi tujuan wisata yang sangat baik bagi para wisatawan Polandia," ujarnya.
Baca juga: DPD RI tingkatkan kemitraan strategis dengan Uni Eropa
Sementara itu, Dubes Polandia Beata Stoczynka menjelaskan pemerintah Polandia sudah menanamkan investasi di bidang perdagangan. Investasi di perdagangan sudah mencapai 1 miliar dolar AS dan rencananya akan terus berkembang baik di pertambangan, pertanian, dan pendidikan.
"Polandia sudah mempunyai kebijakan investasi di Sulawesi Selatan. Kita juga telah membangun tambang, mengirim alat-alat pertambangan karena kita punya teknologi dan harga yang bagus," paparnya.
Beata juga mengatakan perusahaan Polandia sejauh ini juga aktif di sektor IT seperti keamanan siber dalam melindungi perbankan di Indonesia.
"Ini bentuk kerja sama yang bagus. Kita perlu meningkatkan kerja sama lagi," ujarnya.
Baca juga: DPD dorong kerja sama RI dengan Selandia Baru di bidang pariwisata
Di kesempatan yang sama, anggota DPD RI Maya Rumantir juga berharap Indonesia-Polandia mampu meningkatkan kerja sama dalam bidang budaya. Dengan keanekaragaman budaya Indonesia, mampu mengundang perhatian wisatawan asal Polandia.
“Dengan keanekaragaman ini, kita juga bisa bertukar kebudayaan dengan Polandia," ulasnya.
Sekretaris Jenderal DPD RI Reydonnyzar Moenek berharap kerja sama kedua negara ini mampu memperluas pandangan politik anggota DPD RI, serta mampu menaikkan kapasitas pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI.
"Kita perlu informasi lebih lanjut mengenai ini sehingga mampu memperluas pandangan politik anggota DPD RI dan meningkatkan kapasitas pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI," terangnya.
Baca juga: La Nyalla: DPD harus jadi katalisator pembangunan
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020