Presiden RI Joko Widodo menekankan upaya pemerintah mengajukan omnibus law ke DPR RI untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang fleksibel, lincah, dan kompetitif dalam berbagai aspek.
"Kita ajukan omnibus law ke DPR, ada omnibus law perpajakan, minggu depan untuk cipta lapangan kerja, agar kita lebih fleksibel, lincah, kompetitif dalam hal apa pun," kata Presiden dalam sambutannya pada acara pengukuhan pengurus DPP Partai Hanura masa bakti 2019—2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat malam.
Presiden mengatakan bahwa saat ini bukan negara kaya mengalahkan negara miskin atau negara besar mengalahkan negara kecil, melainkan negara cepat mengalahkan negara yang lambat.
Baca juga: Omnibus Law ciptakan regulasi yang berkualitas
Baca juga: "Omnibus law" akan dibahas dalam Munas NU 2020
Baca juga: Apindo: Omnibus Law dongkrak pertumbuhan ekonomi capai 6 persen
"Kita ingin menjadi negara yang cepat karena sekarang negara yang cepat mengalahkan negara yang lambat," kata Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga untuk pertama kalinya menayangkan video rencana pembangunan ibu kota baru dalam forum politik.
Presiden menekankan keputusan pindah ibu kota bukan hanya pindah lokasi, Istana, dan kementerian, melainkan juga pemindahan kultur kerja dan pembangunan sistem sehingga ada kecepatan dalam memutuskan serta merespons perubahan zaman yang terjadi.
"Kita ingin membangun sistem kerja yang baik sehingga kita instal daulu sistemnya. Ini pekerjaan besar," kata Presiden.
Baca juga: KSPN sebut ada pihak tertentu tunggangi aksi penolakan "omnibus law"
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020