• Beranda
  • Berita
  • Di Temanggung-Jateng, enam desa dinyatakan Dinkes KLB DBD

Di Temanggung-Jateng, enam desa dinyatakan Dinkes KLB DBD

27 Januari 2020 19:30 WIB
Di Temanggung-Jateng, enam desa dinyatakan Dinkes KLB DBD
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Jateng melakukan fogging atau pengasapan di Sekip Baru, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Temanggung yang merupakan salah satu lingkungan yang belasan warganya terjangkit DBD. (FOTO ANTARA/Heru Suyitno)

Saat ini masih ada sejumlah penderita DBD yang dirawat di RSUD Temanggung

Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyatakan sebanyak enam desa/kelurahan di daerah setempat mengalami kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Sukamsih, di Temanggung, Senin, menyebutkan enam desa/kelurahan yang terjadi KLB tersebut, yakni Kelurahan Parakan Kauman Kecamatan Parakan, Desa Kedu Kecamatan Kedu.

Kemudian Desa Kandangan, Wadas dan Desa Kedungumpul di Kecamatan Kandangan, dan Kelurahan Sidorejo Kecamatan Temanggung.

Ia menjelaskan bahwa di enam titik kasus KLB tersebut pihaknya sudah melakukan fogging atau pengasapan.

Sukamsih menyampaikan DBD telah memakan satu korban nyawa anak balita warga Kelurahan Parakan Kauman dan 116 orang harus di rawat di rumah sakit.

Ia menyebutkan, enam KLB tersebut terjadi di empat Kecamatan yakni, Kecamatan parakan, Kandangan, Kedu dan Kecamatan Temanggung. Di enam titik kasus KLB ini pihaknya sudah melakukan foging atau pengasapan.

"Sudah langsung dilakukan fogging dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," katanya.

Ia mengatakan saat ini masih ada sejumlah penderita DBD yang dirawat di RSUD Temanggung.

Disebutkannya bahwa kasus DBD jug ditemukan di Pikatan Mudal Temanggung. Awalnya ada 10 orang yang positif menderita DBD dan kemudian bertambah 2 orang lagi.

"Sebanyak 10 orang sudah rawat jalan sedangkan yang dua orang masih dirawat di RSUD Temanggung," katanya.

Menurut dia kasus DBD saat ini memang semakin merebak sehingga perlu penanganan yang lebih serius. Namun, dalam pencegahan DBD ini harus melibatkan semua unsur.

"Di sini tidak hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab, namun masyarakat juga mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mencegah perkembangan penyakit ini dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, jangan sampai ada air tergenang untuk bekembang biak nyamuk aedes aegypti," demikian Sukamsih.

Baca juga: Pramuka digandeng Dinkes Temanggung berantas sarang nyamuk

Baca juga: Jateng perangi DBD dengan "ronda jentik"

Baca juga: Dinkes Temanggung nyatakan Soropadan KLB DBD

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020