• Beranda
  • Berita
  • Pasien diduga terinfeksi corona di Cirebon mulai membaik

Pasien diduga terinfeksi corona di Cirebon mulai membaik

28 Januari 2020 17:42 WIB
Pasien diduga terinfeksi corona di Cirebon mulai membaik
Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Eny Suhaeni (kiri) bersama dokter yang menangani pasien terduga terinfeksi virus corona, dr Ahmad Fariz (tengah), memberi keterangan kepada awak media. (ANTARA/Khaerul Izan)
Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Eny Suhaeni mengatakan saat ini kondisi SH yang diduga terinfeksi virus corona sudah mulai membaik, namun masih dalam penanganan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled.

"Saat ini kondisi SH yang terduga terinfeksi virus corona dari keterangan dokter yang menangani sudah mulai membaik," kata Eny di Cirebon, Selasa.

Eny mengatakan saat ini pasien masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Waled, sejak Senin (27/1) lalu.

Dinkes, kata Eny, juga sudah berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terkait penanganan pasien yang dicurigai terinfeksi virus corona.

Baca juga: DPRD Jabar prihatin kasus pasien terduga virus corona di RSHS Bandung

Baca juga: Dinkes: Tak ada laporan virus corona di Jabar

Baca juga: Tiga perawat RSUD Tarakan diberi sanksi karena candaan virus corona


Sementara dr Ahmad Fariz, dokter yang menanganinya mengatakan saat ini kondisi pasien berangsur membaik, di mana suhu tubuhnya mulai menurun apabila dibandingkan saat baru datang ke rumah sakit.

"Panas pasien sudah mulai menurun, batuk-batuknya juga mulai hilang dan sudah tidak sesak nafas lagi," katanya.

Menurut Fariz, dari hasil uji laboratorium dan rontgen, pasien mengalami infeksi pada bagian paru-paru, di mana SH yang diduga terinfeksi virus corona mengalami pneumonia atau radang paru-paru.

Selain itu pasien pernah ke Taiwan, untuk itu perlu adanya penanganan lebih khusus bagi pasien ini.

"Kita tingkatkan kewaspadaan, sebab pneumonia adalah gejala infeksi virus corona," ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya akan mengisolasi pasien selama 14 hari untuk mengetahui secara pasti apakah SH terinfeksi virus corona atau tidak.*

Baca juga: Kisah mahasiswa Aceh keluar dari Nanjing

Baca juga: 127 wisman asal China dipulangkan ke negara asal via Batam

Baca juga: Menkes: Belum ada WNI di tanah air positif terjangkit corona

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020