• Beranda
  • Berita
  • Gubernur Jatim cek penanganan banjir bandang Bondowoso

Gubernur Jatim cek penanganan banjir bandang Bondowoso

30 Januari 2020 14:37 WIB
Gubernur Jatim cek penanganan banjir bandang Bondowoso
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat ke lokasi banjir bandang di Kecamatan Ijen, Bondowoso. Kamis (30/1/2020). ANTARA/Istimewa/nov

Jadi, data rumah warga terdampak banjir bandang akan terus di-'update' untuk kepentingan bantuan sosial

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengecek penanganan para korban dan infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang dengan mendatangi Desa Sempol, Kabupaten Bondowoso, Kamis.

Mantan Menteri Sosial itu meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Desa Sempol dan Desa Kalisat, Kecamatan Ijen, Bondowoso guna memastikan proses penanganan pascabanjir bandang berjalan dengan baik.

Selain itu, Khofifah juga memberikan bantuan kepada para korban serta berdialog dengan korban banjir bandang di kawasan lereng Gunung Ijen tersebut.

"Kemarin sore sekitar pukul 15.30 WIB mendapat kabar serta kiriman video banjir bandang dan telepon Pak Bupati Bondowoso, dan saya minta BPBD, Dinas Bina Marga, Dinas Sosial, Biro Umum, Dinkes, serta Dinas Sumberdaya Air untuk turun ke sini," kata Gubernur Khofifah kepada wartawan usai meninjau lokasi banjir.

Baca juga: Gubernur bawa bantuan logistik untuk korban banjir Bondowoso

Dari peninjauan ke lokasi itu, ia mendapatkan informasi adanya tanggul yang jebol dan hal itu akan menjadi signifikan dampaknya jika tidak segera dilakukan pemulihan.

Ia mengatakan pejabat Dinas Bina Marga Provinsi Jatim telah diminta untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pejabat Dinas PUPR Kabupaten Bondowoso, mengenai adanya tanggul yang jebol serta pelengsengan yang rusak sampai dengan delapan kilometer akibat banjir bandang yang menerjang ratusan rumah itu, termasuk upaya penanganannya.

"Dari Dinas Sosial dan BPBD juga telah menyiapkan penanganan atau penyangga tanggul jebol sementara. Saya sampaikan terima kasi kepada bupati telah mengeluarkan SK Tanggap Darurat sampai dengan 11 Februari 2020, karena tanggap darurat paling lama 14 hari, dan baru jika ada kemungkinan diperpanjang, bisa diperpanjang oleh bupati," kata dia.

Khofifah menyebutkan data sementara yang diterima, rumah warga terdampak banjir bandang 135 unit di Desa Kalisat dan 80 rumah di Desa Sempol.

Totalnya, katanya, 215 rumah, namun data ini, akan terus diperbarui.

"Jadi, data rumah warga terdampak banjir bandang akan terus di-'update' untuk kepentingan bantuan sosial," ujarnya.

Banjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Ijen itu, terjadi pada Rabu (29/1) siang. Pascabanjir bandang, warga dibantu TNI/Polri, BPBD, serta relawan bergotong royong membersihkan rumah mereka dari lumpur.

Baca juga: Polda Jatim kirim personel bantu evakuasi korban banjir Bondowoso
Baca juga: Banjir bandang landa kawasan Gunung Ijen Bondowoso

 

Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinarianto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020