Aset PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim tumbuh 22,37 persen pada tahun 2019, atau tercatat sebesar Rp76,72 triliun dengan laba bersih Rp1,38 triliun, tumbuh 9,22 persen (year on year).Dari komposisi tersebut, terlihat kemampuan Bank Jatim dalam menghimpun dana murah cukup baik
Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Direktur Utama Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha dalam keterangan persnya di Surabaya, Kamis, mengatakan tumbuhnya aset itu menunjukkan kinerja keuangan yang bagus bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018.
Baca juga: Gagasan peduli uang logam mendapat apresiasi di Jatim
Ferdian mengaku telah memaparkan kinerja itu di hadapan publik dalam temu analis di Hotel Ritz Charlton Pacific Place, Jakarta beberapa waktu lalu.
Selain mengalami pertumbuhan aset, kata dia, Bank Jatim juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 18,91 persen (YoY) atau Rp60,55 triliun.
Pertumbuhan DPK ini, kata Ferdian, menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat, dengan dominasi pertumbuhan giro 23,54 persen atau tercatat Rp23,83 triliun.
Kemudian diikuti pertumbuhan tabungan sebesar 16,28 persen atau Rp22,22 triliun, serta pertumbuhan deposito sebesar 15,81 persen atau tercatat Rp14,50 triliun.
"Dari komposisi tersebut, terlihat kemampuan Bank Jatim dalam menghimpun dana murah cukup baik. Hal ini diperkuat dengan CASA rasio sebesar 76,06 persen, dan selama lebih dari 15 tahun, CASA rasio Bank Jatim berada di atas 65 persen," katanya.
Baca juga: BI Jatim sebut sertifikasi halal bantu UMKM tembus pasar global
Dari sisi pembiayaan, sebut Ferdian, Bank Jatim juga mencatatkan pertumbuhan kredit tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yaitu 13,16 persen (YoY) atau sebesar Rp38,35 triliun, diikuti penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet secara signifikan yaitu sebesar 2,77 persen.
"Hal ini menunjukkan kualitas kredit Bank jatim dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dengan kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp23,10 triliun atau tumbuh 7,12 persen (YoY)," katanya.
Untuk pertumbuhan paling tinggi, didapat dari sektor komersial sebesar 27,11 persen atau tercatat Rp9,23 triliun, hal ini didongkrak dari pertumbuhan kredit sindikasi yang signifikan sebesar 118,98 persen.
Untuk komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Desember 2019 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,00 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,11 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,73 persen.
Baca juga: Kredit Bank Jatim tumbuh 14,07 persen per triwulan III 2019
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020