Wabah corona berdampak ke perekonomian Malaysia

2 Februari 2020 10:59 WIB
Wabah corona berdampak ke perekonomian Malaysia
Menteri Perekonomian Malaysia, Dato' Seri Mohamed Azmin Ali. Foto ANTARA/IG Azmin Ali.

Paket rangsangan yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah bukanlah sekedar memberi suntikan kepada ekonomi, namun turut memberi keutamaan terhadap keperluan yang bisa menjamin keamanan dan kesejahteraan rakyat

Wabah virus corona atau novel coronavirus (2019-nCoV) yang hingga 1 Februari 2020 telah mengakibatkan sebanyak 259 warga negara China meninggal dunia sehingga WHO mengeluarkan pengumuman darurat kesehatan global telah membawa dampak bagi perekonomian Malaysia.

"Wabah ini telah merebak ke 24 negara lain termasuk Malaysia dan menurut data terbaru WHO hampir 12.000 kasus berdampak di peringkat global," kata
Menteri Perekonomian Malaysia,  Mohamed Azmin Ali dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Minggu.

Azmin mengatakan sekiranya penularan wabah ini berlarut-larut dalam tempo yang panjang dan memberi dampak atas ekonomi China maka ekonomi Malaysia juga akan terdampak karena China merupakan rekan dagang terpenting Malaysia.

Di antara sektor yang menerima dampak ialah sektor pariwisata, penerbangan, transportasi, pendidikan, produksi dan konstruksi.

Pada 2019 Malaysia menerima hampir 26 juta wisatawan dan lebih dari 3 juta orang merupakan pelancong dari China.

"Sektor pariwisata menyumbang 15 persen kepada PDB negara. Di samping itu, sektor produksi dan konstruksi yang bergantung kepada input dari China juga akan terdampak sekiranya China memanjangkan waktu karantina atau menambahkan jumlah kota yang akan ditutup untuk  mengisolasi penyebaran wabah ini," katanya.

Dalam hal ini, ujar dia, pemerintah bersama-sama dengan lembaga internasional dan pihak swasta akan mengambil langkah proaktif berdasarkan kepada fakta dan informasi terkini bagi mengurangi dampak penularan wabah tersebut terhadap ekonomi Malaysia.

"Paket rangsangan yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah bukanlah sekedar memberi suntikan kepada ekonomi, namun turut memberi keutamaan terhadap keperluan yang bisa menjamin keamanan dan kesejahteraan rakyat," katanya.

Pada 2020, ujar dia, Kementrian Perekonomian (MEA) telah menyediakan peruntukan sebanyak RM227 juta untuk pembelian peralatan perobatan dan bukan perobatan untuk semua fasilitas kesehatan di seluruh negara.

MEA juga bersedia untuk mempertimbangkan tambahan peruntukan sekiranya diperlukan karena pemerintah akan memberi keutamaan terhadap kesehatan dan keselamatan rakyat.

Pemerintah juga telah mengambil beberapa langkah bagi memastikan kesiapsiagaan negara dalam menangani wabah ini selaras dengan saran WHO.

"Di antara langkah yang telah diambil oleh pemerintah termasuk meningkatkan kesadaran semua pihak mengenai langkah kesehatan yang perlu diambil dalam menangani wabah tersebut," katanya.

Dia mengatakan rakyat juga dinasihatkan supaya senantiasa mendapatkan berita terkini dari sumber resmi pemerintah khususnya dari Kementrian Kesehatan Malaysia.

"Saya menyampaikan setinggi-tinggi penghargaan kepada semua pihak khususnya pakar, dokter dan warga Kementerian Kesehatan dan anggota keamanan yang berada di barisan depan bekerja keras serta berkorban tenaga dan waktu untuk memerangi wabah ini," katanya.

Baca juga: Usai rayakan Imlek, pekerja MRL China dilarang kembali ke Malaysia
Baca juga: 40 mahasiswa Malaysia kembali dari China
Baca juga: Positif terjangkit corona di Malaysia menjadi delapan orang

 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020