• Beranda
  • Berita
  • Mobil PHEV masuk duluan di Indonesia, ini kata MMKSI

Mobil PHEV masuk duluan di Indonesia, ini kata MMKSI

4 Februari 2020 08:35 WIB
Mobil PHEV masuk duluan di Indonesia, ini kata MMKSI
Mobil Outlander PHEV dalam acara #AyoGasTerus Media Adventure 2020 rute Surabaya menuju Banyuwangi, dipamerkan di Eat&Meet, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (3/2/2020). (ANTARA/HO)
Alih-alih mengenalkan mobil yang sepenuhnya ditenagai listrik, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengenalkan mobil Outlander PHEV (Plugin Hybrid Electric Vehicle), yang memadukan mesin gasoline 2.4 L motor dan baterai.

MMKSI mengungkapkan, pengenalan mobil hibrida ini adalah sebagai cara mereka menjawab tantangan dan evolusi teknologi mobil bertenaga listrik saat ini.

"Kenapa PHEV jadi teknologi pertama yang masuk ke sini, karena perlu diketahui kalau Mitsubishi adalah salah satu produsen mobil yang concern dengan teknologi, serta untuk menjawab evolusi menuju ke electric engine," kata Brand Ambassador Rifat Sungkar di Banyuwangi, Senin (3/2).

Ia juga menilai bahwa mobil hibrida sendiri belum populer sebagai kendaraan listrik karena tidak digerakkan dengan motor listrik.

Lebih lanjut, Rifat berpendapat bahwa kebijakan yang populer di Indonesia saat ini adalah bagaimana cara menurunkan polusi udara melalui kendaraan listrik, alih-alih menggunakan PHEV.

"Tapi ternyata PHEV masih dianggap sebagai kendaraan bertenaga bensin, karena masih ada knalpotnya. But at least kita sudah mencoba buat kenalin ke publik kalau kita punya kendaraan seperti ini," kata dia.

Kendaraan Mitsubishi dengan teknologi PHEV, lanjut Rifat, memiliki sejumlah keuntungan berjangka panjang bagi keluarga maupun lingkungan dan ia rasa bisa digunakan di Indonesia.

"Di Jepang ada Dendo Drive House di rumah, dan hanya PHEV yang bisa nyalain rumah itu dengan teknologinya 100 persen. Jadi bisa bayar listrik lebih murah juga. Jadi itu juga harapan kami mengenalkan PHEV di Indonesia," ujarnya.

Namun, karena kebijakan pemerintah Indonesia untuk menggunakan kendaraan dengan tenaga baterai 100 persen, Rifat mengatakan bahwa Mitsubishi akan terus mengembangkan teknologi baru yang sejalan dengan regulasi.

"Karena regulasinya berpihak ke mobil baterai 100 persen, kita akan terus develop itu di waktu yang akan datang, mungkin realisasinya dalam beberapa tahun," pungkasnya.

Baca juga: Toyota-Panasonic bikin pabrik baterai mobil listrik, beroperasi April

Baca juga: Renault tambah varian PHEV untuk Megane

Baca juga: Mobil listrik Tesla akan pakai baterai buatan China

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020