• Beranda
  • Berita
  • Bali terbuka jika ada wisatawan China ingin perpanjang masa tinggal

Bali terbuka jika ada wisatawan China ingin perpanjang masa tinggal

4 Februari 2020 11:27 WIB
Bali terbuka jika ada wisatawan China ingin perpanjang masa tinggal
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat bertemu dengan Konjen Republik Rakyat China di DENPASAR, Gou Haodong. ANTARA/HO-Pemprov Bali

Imigrasi juga akan lebih fleksibel terhadap wisatawan China yang overstay

Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menerima dengan terbuka jika ada wisatawan China yang ingin memperpanjang masa tinggalnya di Pulau Dewata, meskipun ada kebijakan penghentian sementara penerbangan dari dan menuju ke Negeri Tirai Bambu itu.

"Kami menerima dengan terbuka wisatawan (China) yang ingin memperpanjang masa tinggalnya, bilamana warga negara China tersebut merasa lebih aman tinggal sementara di Bali," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat bertemu dengan Konjen Republik Rakyat China Gou Haodong, di Denpasar, Senin (3/1) malam.

Menurut Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu, penghentian sementara penerbangan dari dan ke China tidak serta merta mengharuskan wisatawan China yang masih tinggal di Bali untuk segera pulang ke negaranya.

"Imigrasi juga akan lebih fleksibel terhadap wisatawan China yang overstay," ucap pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.

Selain itu, Cok Ace mengatakan pihaknya juga mengupayakan untuk menghilangkan diskriminasi atau ketakutan yang dialami warga negara China di Bali akibat berita atau informasi seputar virus corona.

"Pencegahan dengan thermal scanner di bandara, serta penanganan lainnya, seharusnya meniadakan kekhawatiran yang berujung diskriminasi atau ketakutan pada warga China di hotel ataupun tempat lainnya di Bali," ujarnya.

Yang jelas, lanjut Cok Ace, Bali sangat siap untuk mengantisipasi meluasnya virus corona di Bali, dengan dukungan sistem monitoring yang sudah teruji sejak kasus SARS beberapa tahun lalu.

"Kami yakin, merebaknya kasus virus corona akan mampu diselesaikan dengan baik sehingga hubungan kedua negara (Indonesia-China), terutama terkait pariwisata akan kembali pulih seperti sediakala.

Dalam waktu dekat, lanjut dia, akan dilaksanakan persembahyangan bersama di Pura Batur, Kabupaten Bangli, untuk bersama-sama mendoakan agar dampak virus corona terutama di China bisa segera berakhir.

Sementara itu, Konjen RRC di Denpasar Gou Haodong mengaku dirinya sangat tersentuh dengan perhatian dan rasa persahabatan pemerintah dan masyarakat Bali secara umum di tengah merebaknya virus corona.

Ia juga menyatakan akan mengabarkan besarnya dukungan dan bantuan dari Bali kepada warga negara China, agar citra positif ini bisa diketahui dan dijadikan penyemangat warga yang sedang berjuang menghadapi virus corona.

"Siaran pers Pemerintah Provinsi Bali akan kami sebarkan kepada semua warga negara China yang masih ada di Bali," ujar Gou Haodong.

Konjen Gou pun sangat mengerti dan menghargai berbagai pesan dan kebijakan Pemerintah Indonesia serta Pemprov Bali sebagai langkah antisipasi dan perlindungan terhadap negara Indonesia secara umum.

Beberapa hari lalu Konjen Gou mengaku masih khawatir akan meluasnya virus corona hingga ke Bali. Namun melihat langkah antisipasi dan penanganan Pemprov Bali, sehingga hingga saat ini tidak ada yang benar-benar terindikasi positif terjangkit virus corona, dirinya yakin Bali akan baik-baik saja.

Bali, menurut dia, dilindungi kekuatan "khusus" yang membuatnya bisa aman dan selalu damai, meskipun situasi dunia seperti saat ini.

"Kami sangat mengharapkan bantuan dan fasilitasi, jika nantinya akan ada proses penjemputan warga negara China untuk kembali ke China," kata Gou Haodong.

Baca juga: Pemandu wisata bahasa Mandarin di Bali terdampak penurunan wisatawan

Baca juga: Bandara Ngurah Rai: China dominasi jumlah wisman di Bali

Baca juga: Toko China di Bali diminta transaksi dengan rupiah

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020