Bartender robot pertama mulai menyajikan minuman di sebuah pub di Tokyo, Jepang, dalam sebuah uji coba.Jika mereka bisa membuatnya sedikit lebih cepat, itu akan lebih baik
Uji coba robot itu dapat membawa gelombang otomatisasi di restoran-restoran dan toko-toko yang berjuang untuk merekrut pegawai di tengah masyarakat Jepang yang sudah lanjut usia.
Robot itu menyajikan minuman di sebuah pub yang dioperasikan oleh jaringan restoran Yoronotaki.
Wajah robot yang dilengkapi komputer tablet itu tersenyum saat mengobrol tentang cuaca sambil menyiapkan pesanan.
Robot, yang dibuat oleh perusahaan QBIT Robotics, dapat menuangkan bir dalam 40 detik dan mencampur koktail dalam satu menit.
Robot tersebut menggunakan empat kamera untuk memonitor pelanggan dan menganalisis ekspresi mereka dengan perangkat lunak kecerdasan buatan (AI).
"Aku suka itu karena berurusan dengan para pengunjung bisa merepotkan. Dengan ini, kamu bisa datang dan mabuk," ujar Satoshi Harada, seorang pekerja restoran.
"Jika mereka bisa membuatnya sedikit lebih cepat, itu akan lebih baik."
Mencari pekerja, terutama di sektor jasa Jepang, akan semakin sulit.
Pemerintah telah melonggarkan pembatasan visa untuk menarik lebih banyak pekerja asing tetapi perusahaan masih menghadapi kekurangan tenaga kerja karena populasi Jepang menyusut dan jumlah orang di atas umur 65 tahun meningkat dan menjadi lebih dari sepertiga dari total populasi.
Perusahaan jasa yang tidak dapat pindah ke luar negeri atau memanfaatkan otomatisasi lebih rentan daripada perusahaan industri. Dalam perawatan kesehatan saja, Jepang kekurangan 380.000 pekerja pada tahun 2025.
Jepang ingin menggunakan Olimpiade Tokyo 2020 yang dimulai pada 27 Juli untuk memamerkan teknologi robot.
Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 berencana menggunakan robot yang dibuat oleh Toyota Motor dan Panasonic Corp untuk membantu pengunjung, pekerja, dan atlet.
Uji coba bartender robot di pub, yang mempekerjakan sekitar 30 orang, akan berlangsung dua bulan setelah itu Yoronotaki akan menilai hasilnya.
"Kami berharap ini menjadi solusi," ujar Yoshio Momiya, manajer Yoronotaki, ketika robot menyajikan minuman di belakangnya.
"Masih ada sejumlah masalah untuk diselesaikan, seperti menemukan ruang yang cukup untuk itu, tetapi kami berharap ini akan menjadi sesuatu yang dapat kita gunakan."
Dengan harga sekitar 9 juta yen ($ 82.000), biaya robot sama dengan mempekerjakan bartender manusia selama tiga tahun. ($ 1 = 109,7000 yen)
Baca juga: Apple daur ulang iPhone pakai robot Daisy
Baca juga: Ilmuwan bisa buat robot organisme hidup, Xenobot namanya
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020