"Pusat informasi berbasis teknologi itu namanya Sumbar Command Center. Salah satu fungsinya konferensi video dengan kabupaten/kota. Kita maksimalkan untuk pengawasan Pilkada 2020," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno usai meresmikan Sumbar Command Center di Padang, Rabu.
Baca juga: KPU Sumatera Barat perkenalkan "Si Jurdil" maskot Pilkada
Teknologi untuk konferensi video dengan kabupaten dan kota itu, menurut Irwan, baru bisa dibangun tahun ini karena membutuhkan dukungan anggaran yang cukup besar, tidak saja di provinsi tetapi juga di kabupaten dan kota.
"Tidak semua kabupaten dan kota punya dukungan anggaran memadai karena itu baru terealisasi saat ini," katanya.
Baca juga: Polda Sumatera Barat siap jaga pelaksanaan Pilkada setempat
Uji coba sekaligus peluncuran Sumbar Commad Center tersebut dilakukan konferensi video dengan empat kabupaten dan kota masing-masing Kota Bukitinggi, Kota Solok, Kabupaten Dharmasraya, dan Kabupaten Solok.
Empat daerah melaporkan kesiapan untuk melaksanakan Pilkada serentak pada 2020 termasuk dukungan anggaran untuk pelaksanaan dan pengamanan.
Baca juga: Terikat aturan Pilkada, Pemprov Sumbar tak bisa ganti pejabat pensiun
Sambungan jaringan konferensi video terutama audio masih belum maksimal, meski sudah bisa digunakan dan dimanfaatkan.
Hanya hubungan dengan Kabupaten Solok yang gagal terhubung karena kualitas jaringan yang belum maksimal.
"Sejumlah kekurangan ini akan diperbaiki. Ini kan baru pertama digunakan," kata Irwan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Sumbar Yeflin Luandri mengatakan pihaknya akan terus melakukan penyempurnaan terhadap teknologi dan jaringan yang digunakan pada Sumbar Command Center tersebut.
"Kita terus perbaiki agar bisa dimanfaatkan secara maksimal," ujarnya.
Selain untuk konferensi video, Simbar Command Center juga merupakan penyimpanan data yang sangat besar bagi Sumbar.
Semua data berkaitan kinerja hingga laporan keuangan tersimpan di sana dan bisa diakses secara "real time".
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020