• Beranda
  • Berita
  • Sungai Cirarab diusulkan ke BBWS Ciliwung Cisadane dinormalisasi

Sungai Cirarab diusulkan ke BBWS Ciliwung Cisadane dinormalisasi

6 Februari 2020 10:52 WIB
Sungai Cirarab diusulkan ke BBWS Ciliwung Cisadane dinormalisasi
Pemantauan Sungai Cirarab yang melintas di wilayah Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten dalam upaya mengatasi banjir di Periuk. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Tangerang).

Seperti sekarang akhirnya air limpas ke perumahan. Padahal sudah ada turap yang dibangun di sepanjang wilayah Kecamatan Periuk. Pemkot juga akan bersurat ke pemerintah provinsi untuk pengerukan Situ Bulakan dan penertiban bangli di sekitar situ (dana

Wali Kota Tangerang, Provinsi Banten H. Arief R. Wismansyah mengusulkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane agar Sungai Cirarab yang melintas di wilayah Kecamatan Periuk dapat segera dinormalisasi.

"Kita sudah ajukan rencana normalisasi sungai kepada BBWS Ciliwung Cisadane agar dapat dilakukan cepat," katanya di Tangerang Kamis.

Ia mengatakan pengajuan tersebut bukan tanpa alasan mengingat kapasitas Sungai Cirarab dirasa kurang memadai saat menerima kiriman air dari hulu, terlebih di saat memasuki musim penghujan sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut.

"Seperti sekarang akhirnya air limpas ke perumahan. Padahal sudah ada turap yang dibangun di sepanjang wilayah Kecamatan Periuk. Pemkot juga akan bersurat ke pemerintah provinsi untuk pengerukan Situ Bulakan dan penertiban bangli di sekitar situ (danau)," tambahnya

Sementara itu, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS Ciliwung Cisadane Wijayanto yang datang dan meninjau langsung Sungai Cirarab menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti program yang diajukan oleh Pemkot Tangerang terkait normalisasi sungai.

"Kita lakukan pengecekan sungai dan uji coba kecepatan arus, ternyata memang ada penurunan kecepatan dibanding di wilayah hulu," katanya.

Wijayanto memaparkan kecepatan aliran Sungai Cirarab dihitung dengan menggunakan cara yang sederhana, sungai diukur sepanjang 29 meter, lalu sebuah kayu diapungkan (dibawa aliran sungai) ke titik yang ditentukan. Lalu waktu yang didapat dari kayu yang diapungkan ke titik yang ditentukan selama 49 detik.

"Dari hitungan tersebut, ada perlambatan sekitar 0,5 meter/detik akibat terhalang jembatan di Kotabumi sehingga perlu dilakukan normalisasi" demikian Wijayanto.

Baca juga: PUPR Tangerang perbaiki tanggul dan normalisasi sungai pascabanjir

Baca juga: Pemkab Tangerang normalisasi Sungai Cisadane antisipasi banjir


Baca juga: Pendangkalan terjadi di empat sungai Kabupaten Tangerang

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020