Pelaksana proyek pembangunan jaringan pipa gas transmisi Cirebon-Jakarta, PT Rekayasa Industri, menyatakan kesanggupannya menyelesaikan proyek yang sempat tertunda sekitar 14 tahun pada jadwal yang sudah ditentukan.Proyek ini sudah lama dimenangkan. Kami berkomitmen dalam melaksanakan pembangunannya
Direktur Utama PT Rekayasa Industri Yanuar Budinorman saat pencanangan dimulainya pembangunan jaringan pipa gas transmisi Cirebon-Semarang yang dilaksanakan di kawasan rest area KM 379 Tol Batang-Semarang, Jumat, mengatakan, proyek tersebut harus selesai dalam 24 bulan.
"Proyek ini sudah lama dimenangkan. Kami berkomitmen dalam melaksanakan pembangunannya," katanya.
Secara teknis, kata dia, jaringan ini akan menggunakan pipa berdiameter 28 inchi dengan kapasitas mencapai 350 MMSCFD.
Ia menjelaskan jaringan pipa gas ini akan ditanam di sisi sepanjang jalur tol.
"Ditanam dengan jarak sekitar 25 meter dari jalan tol dengan kedalaman 3 meter," katanya
Dari pipa sepanjang itu, lanjut dia, hanya sekitar 7 km saja yang pemasangannya masuk di kawasan perkotaan.
Adapun salah satu faktor penyebab tertundanya pembangunan jaringan pipa ini, kata dia, akibat belum adanya alokasi gas pada saat itu.
"Dari pada sudah dibangun tetapi nggak ada pasokan gasnya akan mubazir," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengayur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Fanshurullah Asa menambahkan tersambungnya jaringan pipa gas ini diharapkan bisa memicu pertumbuhan pabrik-pabrik baru, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
"Nantinya akan dibangun pabrik pupuk, baja hingga kaca dengan harga gas tang kompetitif," katanya.
Ia menyebut harga gas akan cukup kompetitif di angka 6 Dolas Amerika Serikat per MMSCFD.
Baca juga: Tertunda 14 tahun, Jaringan pipa gas Cirebon-Semarang mulai dibangun
Baca juga: Rekind komitmen bangun pipa gas Cirebon-Semarang
Baca juga: Rekind-SPJT kerja sama pendistribusian gas Cirebon-Semarang
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020