Jalan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Pacet-Trawas, tepatnya di Dusun Mligi, Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur tertimbun material tanah longsor menyusul terjadinya hujan deras di wilayah setempat, Jumat.Akibat timbunan tanah longsor tersebut membuat akses yang menghubungkan wilayah pegunungan di Mojokerto ini tertutup untuk sementara waktu.
Akibat timbunan tanah longsor tersebut membuat akses yang menghubungkan wilayah pegunungan di Mojokerto ini tertutup untuk sementara waktu.
"Tadi sore hujan deras membuat jalur tersebut sempat tertimbun material tanah longsor," kata Nur Hayati warga Pacet, saat dikonfirmasi via telepon, Jumat.
Baca juga: Sejumlah wilayah Mojokerto dilanda banjir
Ia mengatakan, di wilayah Pacet juga terdapat luberan sungai pinggir jalan yang membuat jalan raya di wilayah Padusan, seperti sungai.
"Mungkin curah hujan yang cukup tinggi membuat wilayah tersebut diterjang banjir," katanya.
Kepala Desa Claket Umbar Mulyadi mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Dusun Mligi terjadi mulai pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB.
"Diperkirakan longsor tebing sekitar pukul 15.00 WIB. Tebing yang longsor diperkirakan setinggi 30 meter," katanya.
Baca juga: BPBD Mojokerto gunakan penahan banjir dari bambu
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini menyebut, selain longsor di jalan Trawas Pacet, longsor juga terjadi di bantaran Kali Kromong, Pacet.
"Selain longsor menutup akses jalan di Dusun Mligi, longsor juga terjadi di Kali Kromong, Pacet. Tak hanya itu, hujan juga mengakibatkan air bah masuk ke halaman dan kelas Ponpes Amanatul Ummah. Besok akan dikerahkan alat berat lokasi longsor di Dusun Mligi," katanya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, tingginya curah hujan di wilayah Pacet Jumat petang ini membuat sebagian sungai kelebihan kapasitas.
Salah satunya Kali Kromong dan juga Kali Katir, yang debit airnya cukup tinggi akibat curah hujan yang terjadi di wilayah setempat.\
Baca juga: Korban banjir bandang Mojokerto berharap segera terima bantuan
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020