"Hari ini kami mengajak rekan-rekan jurnalis untuk menguji performa, fungsi dan fitur dari empat produk unggulan kami. Perjalanan dari Surabaya menuju Banyuwangi melewati rute yang beragam, mulai dari perkotaan, jalan tol, pegunungan hingga ke pantai," ujar Naoya Nakamura, Presiden Direktur PT MMKSI.
Perjalanan di hari pertama dimulai dari Surabaya menuju Pasuruan hingga ke Jember dengan total jarak 313 km.
Destinasi pertama adalah Restoran Bakpao Telo yang tak jauh dari Kota Surabaya. Xpander Cross dengan mudah melibas jalan tol yang menghubungkan hingga exit toll Lawang, yang dilanjutkan ke jalan raya tempat restoran tersebut berada.
Dari Lawang, tim bertolak menuju destinasi selanjutnya, yaitu Plataran Bromo yang terletak di Tosari, Pasuruan. Waktu tempuh yang dibutuhkan adalah sekira 1-2 jam dari Lawang.
Baca juga: Mitsubishi bantah curangi hasil uji emisi
Baca juga: Jerman selidiki dugaan skandal emisi Mitsubishi
Berbeda dari sebelumnya, jalan menuju Plataran Bromo berada di jalur penanjakan Gunung Bromo, Kecamatan Tosari dengan medan yang cukup menantang.
Tim harus melewati jalur pegunungan yang terletak di 2.000 MDPL dengan rute menanjak, jalanan yang sempit dan disertai dengan tikungan tajam.
Tak hanya itu, cuaca saat itu tidak terlalu bersahabat, lantaran kabut dan hujan sedikit menghalangi pandangan pengendara.
Visibilitas pengendara pun cukup baik dengan adanya kaca depan yang luas dan posisi duduk tinggi.
Xpander Cross dibekali mesin gasolin 1.5 L MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve Timing Electronic Control System) DOHC 16 valve. Didukung dengan suspensi khusus rebound spring memberikan kenyamanan selama berkendara di jalanan berkelok.
Untuk pengaturan kecepatan, mobil yang memadukan elemen MPV dan SUV ini telah dilengkapi dengan fitur cruise control untuk memudahkan peserta mengontrol kecepatan selama perjalanan.
Baca juga: Mitsubishi andalkan Xpander Cross di pasar ASEAN
Baca juga: Mengintip yang baru di Mitsubishi Xpander Cross
Xpander Cross juga memiliki ground clearance setinggi 225 mm sehingga cocok digunakan untuk medan yang menantang, dan pengguna tidak perlu khawatir posisi bagian terbawah mobil akan tergerus ketika naik maupun turun medan.
Sementara kursi belakang penumpang, walaupun jalanan yang dilewati tidak sepenuhnya lurus dan berkelok-kelok, rupanya masih cukup nyaman bagi penumpang di belakang.
MMKSI pun memberikan tantangan sederhana bagi para pewarta yang duduk di kursi belakang untuk mewarnai sebuah gambar ketika melewati jalanan berkelok tersebut.
Rupanya dengan kelihaian pengemudi dan fitur-fitur yang dimaksimalkan saat berkendara, cukup nyaman bagi penumpang di belakang untuk melakukan pewarnaan gambar di tengah jalanan berkelok.
Perjalanan yang panjang dan melelahkan pun ditunjang dengan adanya fitur hiburan dan konektivitas yang lengkap bertajuk Smartphone Connectivity.
Ada pula power outlet yang disematkan pada baris depan, tengah, dan belakang kursi penumpang. Kompartemen penyimpanan pun tersedia di bagian bawah kursi, seat pocket di belakang kursi, serta bagasi.
Akhir perjalanan pun ditunjang dengan adanya rear camera yang terhubung dengan head unit dan sensor parkir mengoptimalkan keamanan saat parkir.
Baca juga: Mobil PHEV masuk duluan di Indonesia, ini kata MMKSI
Baca juga: Alasan Mitsubishi genjot mobil bertema "adventure" di Indonesia
Baca juga: Cara MMKSI genjot penjualan di awal tahun
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
