Buku yang diluncurkan pada Sabtu ini menjadi karya kolaborasi penulis lintas generasi yang bermula saat mereka jadi tamu di acara Klub Buku Narasi pada Agustus 2019.
Sejak itu, baik Sapardi dan Rintik terlibat dalam rangkaian proses kreatif untuk menulis dan membuat ilustrasi dari berbagai inspirasi yang muncul. Proses kreatif berlangsung selama tujuh bulan hingga akhirnya terbit dalam sebuah buku.
“Buku puisi ini adalah hasil kolaborasi dua penulis, Rintik Sedu dan saya dalam pengertian yang sesungguhnya, sesuai dengan yang saya pahami selama ini," tulis Sapardi pada bagian awal buku "Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang" seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu.
"Sepanjang proses penulisannya, saya mendengar dialog dalam kepala saya siang malam antara dua orang, perempuan dan laki-laki, yang sepenuhnya diucapkan oleh Rintik Sedu, dan tugas saya adalah menuliskan semua yang saya dengar dan dengarkan dari dialog itu. Sepenuhnya."
Dialog yang ia dengar adalah sesuatu yang baru, membuat Sapardi berpikir ada semesta yang jauh lebih luas dari yang ada di sekitarnya.
“Dialog yang akan Anda baca ini dengan demikian bukanlah sepenuhnya karya saya tetapi hasil kolaborasi Rintik Sedu dan saya. Tidak akan pernah bisa saya bayangkan menulis buku semacam ini sendirian saja,” tambah Sapardi.
Setelah ini, Sapardi Djoko Damono berencana meluncurkan karya baru berupa trilogi novel "Segi Tiga dan Mantra Orang Jawa" pada Maret 2020. Sementara Rintik Sedu akan meluncurkan buku baru berjudul "Buku Minta Dibanting" bulan ini.
Baca juga: "Nayla" dan "Gugug!" rilis di Ubud Writers & Readers Festival 2018
Baca juga: Sapardi Djoko Damono raih anugerah buku ASEAN
Baca juga: Kiat Sapardi Djoko Damono menerjemahkan karya sastra
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020