• Beranda
  • Berita
  • BPBD Bali gotong royong buka akses jalan akibat banjir bandang Songan

BPBD Bali gotong royong buka akses jalan akibat banjir bandang Songan

8 Februari 2020 21:53 WIB
BPBD Bali gotong royong buka akses jalan akibat banjir bandang Songan
Petugas menggunakan alat berat untuk membuka akses jalan di Songan, Kintamani, Bangli yang sebelumnya diterjang banjir bandang (Antaranews Bali/Dok BPBD Bali/2020)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali bersama jajaran BPBD Kabupaten Bangli, TNI/Polri, Kementerian PU dan sejumlah instansi terkait lainnya dengan dibantu masyarakat, bergotong royong membuka akses jalan Kintamani menuju Pura Ulun Danu Songan, Kabupaten Bangli yang sempat diterjang banjir bandang.

"Kami hadir bersama masyarakat Bangli dalam semangat kekeluargaan sebagai bagian tugas kemanusiaan. Mobil ambulans kami siagakan pula sebagai antisipasi masyarakat yang membutuhkan penanganan kegawatdaruratan," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin, di sela-sela kegiatan gotong royong tersebut di Bangli, Sabtu.

Pembukaan akses jalan tersebut juga menggunakan alat berat dan sekaligus berbagai komponen bersama-sama membersihkan lingkungan rumah warga yang terkena lumpur.

Banjir bandang sebelumnya terjadi pada Jumat (7/2) di wilayah Banjar Hulu Danu Songan, Desa Songan A, Kabupaten Bangli.

Baca juga: Brimob Polda Bali bersihkan lumpur pasca banjir di Bangli

Baca juga: Jalan raya Denpasar-Gilimanuk di Jembrana terendam banjir

Baca juga: BPBD Bali beri pelayanan medis korban longsor Buleleng


Intensitas hujan tinggi di bagian atas bukit dari Banjar Kayu Padi, Desa Belandingan serta Desa Pinggan mengakibatkan banjir bandang dengan membawa lumpur setinggi satu meter dan mengakibatkan delapan unit mobil, 20 unit motor, satu sekolah TK, jembatan putus, tiang listrik roboh, lahan pertanian rusak, 40 rumah warga terendam lumpur dan empat KK mengungsi ke rumah kerabat terdekat tanpa menimbulkan korban jiwa.

Menurut Rentin, dalam jangka panjang, upaya mitigasi bencana harus dikedepankan sehingga kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan dapat ditekan. Hal ini mengingat kejadian ini hampir berulang terjadi di kawasan Songan, Bangli.

"Masyarakat kami harapkan dapat mengenali penyebab banjir, memahami tindakan yang harus dilakukan sebelum, saat dan setelah terjadi banjir sehingga masyarakat selalu siap siaga di lingkungan dengan risiko bencana," ujarnya.

Di samping itu, perubahan tata ruang lahan juga telah mengakibatkan potensi bencana semakin meningkat. Daerah Songan, Bangli adalah daerah perbukitan di kawasan Gunung Batur dengan kawasan pemukiman dan perkebunan.*

Baca juga: BMKG akan selenggarakan workshop CIFDP-1 pantau banjir pesisir

Baca juga: Rumah terdampak banjir bandang di Jembrana dibersihkan gotong royong

Baca juga: Jembrana-Bali perlu perbanyak drainase atasi banjir

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020