Jurnalis senior yang dikenal sering mengisi layar kaca sebagai presenter berita, Rahma Sarita, mengajak wartawan untuk tetap solid dengan idealismenya di tengah terpaan berbagai kepentingan dari pemilik media.Selamat Hari Pers Nasional, dirgahayu PWI. Semoga insan pers tetap jaya. Ingat, slogannya yaitu nasionalisme dulu baru jurnalis
"Yang penting wartawan selalu objektif, karena belakangan cenderung condong semakin kuat pengaruh berbagai kepentingan," ucapnya di Banjarmasin, Minggu.
Untuk itulah, kata dia, independensi menjadi pegangan seorang jurnalis sejati sehingga dapat berdiri tegak lurus membela kepentingan publik dalam setiap karya jurnalistiknya.
"Hari Pers Nasional ini menjadi momentum insan pers meneguhkan jati diri kita sebagai wartawan profesional yang memberitakan seobjektif mungkin, bukan sebaliknya memihak apalagi memutarbalikkan fakta," kata perempuan berhijab yang kini bergabung di stasiun televisi Jak TV itu.
Baca juga: Ide mendorong wartawan menulis buku mencuat pada HPN 2020
Sebagai seorang yang sudah lama menjadi jurnalis dan presenter berita televisi, Rahma Sarita pun paham betul bagaimana tekanan dari segala sisi yang memengaruhi kerja wartawan.
Namun, dia memastikan selama idealisme itu ada dalam diri seorang jurnalis, maka akan ada banyak solusi yang dapat dilakukan dari setiap rintangan dan tantangan yang dihadapi.
Pada peringatan HPN 2020 yang berlangsung di Kalimantan Selatan, perempuan yang mengawali karir di TVRI Stasiun Surabaya pada 1998 itu turut mengikuti berbagai rangkaian kegiatan.
Berbagai kegiatan itu, antara lain peringatan puncak HPN bersama Presiden Joko Widodo di Banjarbaru pada Sabtu (8/2) hingga syukuran puncak HPN di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Minggu.
"Selamat Hari Pers Nasional, dirgahayu PWI. Semoga insan pers tetap jaya. Ingat, slogannya yaitu nasionalisme dulu baru jurnalis," kata dia.
Baca juga: Dewan Pers: Insan pers harus berprestasi agar bertahan di era digital
Baca juga: 17 wartawan senior terima Press Card Number One
Baca juga: Dirpem ANTARA: Pers harus meneguhkan independensi dan profesionalitas
Pewarta: Firman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020