Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Nana Sutikna mengingatkan pentingnya program penguatan Pancasila khususnya bagi generasi muda.
"Program penguatan Pancasila sangat penting terutama yang dilaksanakan di kampus-kampus," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Baca juga: Kemendagri selenggarakan penguatan ideologi Pancasila di 22 kampus
Dosen Filsafat Komunikasi, Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman tersebut menjelaskan mahasiswa perlu diberikan pemahaman mendalam mengenai Pancasila dari berbagai kajian.
"Misalkan kajian historis, filosofis, sosiologis dan lain sebagainya, agar mahasiswa makin mengetahui apa latar belakang Pancasila, kenapa bangsa ini memerlukan dasar negara, dan kajian terkait lainnya sehingga generasi muda makin menyadari arti penting Pancasila," katanya.
Baca juga: Megawati: Pancasila adalah falsafah kemanusiaan
Dia juga mengatakan bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia.
"Pancasila merupakan acuan hidup bersama seluruh Warga Negara Indonesia. Apa yang dianggap baik dalam kehidupan bangsa dan penyelenggaraan negara ini bermuara pada nilai-nilai Pancasila," katanya.
Baca juga: Masyarakat diajak amalkan Pancasila cegah intoleransi beragama
Dia mengatakan, "membumikan" Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat diperlukan.
"Pancasila dapat menjawab persoalan hidup berbangsa dan bernegara, dan karakter bangsa ini dapat tercermin dari sila-sila dalam Pancasila," katanya.
Baca juga: BPIP sosialisasikan Pancasila kepada siswa SMA
Sementara itu, seperti diwartakan sebelumnya Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Yayasan Bentang Merah Putih akan menyelenggarakan kegiatan Penguatan Ideologi Pancasila di 22 perguruan tinggi.
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar mengatakan bahwa kegiatan itu bertajuk “Kemendagri Goes to Campus Nasional is Me” dengan tema "Pembumian Mutiara-Mutiara Pancasila".
“Kemendagri tentu mengapresiasi dan mendukung kegiatan masyarakat seperti yang dilakukan Yayasan Bentang Merah Putih. Prinsipnya gerakan volunteer, suka rela masyarakat tentu harus didukung. Kegiatan ini juga sesuai dengan arahan Bapak Presiden untuk membumikan Pancasila di kalangan generasi milenial,” kata Bahtiar.
Bahtiar juga mengingatkan mahasiswa sebagai generasi milenial memiliki peran penting dalam menentukan keberlangsungan negara pada masa depan. Hal itu karena prediksi jumlah rakyat Indonesia pada tahun 2030 sebanyak 300 juta orang, 65 persennya adalah generasi milenial.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020