Dia mengatakan, sejak awal penulisan skenario hingga syuting film pada tahun lalu, hampir tak ada yang berubah dari versi WattPad. Luluk mengaku puas.
"Enggak sabar mau nonton film full-nya. Dari proses awal, penulisan skenario, waktu baca hampir banyak yang enggak berubah. Disamain, dipadetin sama novelnya," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Baca juga: Takut kulitnya tetap gelap, Angga Yunanda rajin "scrubbing"
Baca juga: Gara-gara film, Adhisty Zara jadi bisa berenang
Mengenai aktor utama dalam film yakni Angga Yunanda (sebagai Iqbal) dan Adhisty Zara (memerankan tokoh Acha), Luluk juga mengaku puas.
"Kalau Zara, saya dari awal bilang Zara jadi Acha. Waktu reading lihat Angga, saya bilang "Angga itu Iqbal banget. Iqbal ada di diri Angga," tutur Luluk.
Ide cerita "Mariposa" murni berasal dari hasil imajinasi Luluk yang terinspirasi dari banyaknya orang yang mengalami cinta bertepuk sebelah tangan.
Kata "Mariposa" diambil dari bahasa Spanyol yang berarti kupu-kupu.
Menurut Luluk, kupu-kupu akan lari saat dikejar dan justru mendekat saat kita diam. Itulah ungkapan yang menggambarkan sosok Iqbal bagi Acha.
Di sisi lain, produser Starvision Chand Parwez mengatakan, "Mariposa" berkisah tentang percintaan remaja, yang disisipi pentingnya dukungan keluarga untuk membentuk karakter anak.
"Bukan hanya soal remaja. "Mariposa", saya baca novelnya. Ini tentang remaja yang terbentuk karena peran orang tuanya. Kita akan diajak melihat perkembangan tokoh Acha dan Iqbal," tutur dia.
Film yang juga dibintangi aktor Ariyo Wahab, Irgi Fahrezi, Ersa Mayori, lalu selebritas muda Junior Robert dan Dannia Salsabilla rencananya tayang pada 12 Maret mendatang di bioskop seluruh Indonesia.
Baca juga: Adhisty Zara perankan siswi centil di "Mariposa"
Baca juga: Mariposa diangkat jadi film
Baca juga: Pengalaman di JKT48 bantu Zara main film
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020