"Ternyata banyak yang minta penambahan PLD (pendamping lokal desa). Kami inventarisasi untuk didiskusikan lebih lanjut dan akan segera ditindaklanjuti," kata Abdul dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Persoalan PLD itu diserap dari telekonferensi dengan otoritas Pemprov Jambi.
Adapun telekonferensi serupa rutin dilaksananakan minimal satu kali dalam seminggu. Telekonferensi dilakukan mulai dengan balai latihan masyarakat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, hingga pemerintah desa.
Menurut dia, selain untuk memantau progres dana desa secara langsung, telekonferensi juga dilakukan untuk menginventarisasi keberhasilan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di perdesaan.
"Setiap telekonferensi ada catatan keberhasilan dan permasalahan. Untuk catatan permasalahan, akan kami tindak lanjuti. Catatan-catatan ini kemudian kami bagikan ke aplikasi Ruang Desa agar diketahui oleh seluruh kepala desa," katanya.
Baca juga: Kota Malang tambah lokasi wisata berkonsep perdesaan
Baca juga: Pemkab Kulon Progo rintis Kawasan Perdesaan Agrowisata Menoreh Terpadu
Baca juga: OJK NTB gencarkan edukasi tentang industri keuangan ke warga perdesaan
Tidak hanya catatan keberhasilan, tetapi catatan-catatan permasalahan dari berbagai desa juga dibagikan ke dalam aplikasi Ruang Desa untuk menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah dan desa-desa lainnya.
"Belajar itu ada melalui dua sumber, sumber keberhasilan dan masalahan. Kita kumpulkan semua supaya seluruh pemerintah daerah tahu dan seluruh kepala desa tahu," katanya.
Menteri Halim menyebutkan terdapat dua target utama yang ingin dicapai dalam menjalankan program-program kementerian, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan ekonomi desa.
Menurut dia, dua hal tersebut adalah kunci terpenuhinya percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
"Harapan tertinggi adalah kebahagiaan seluruh warga desa. Kalau warga desa sudah bahagia semuanya, itulah yang disebut desa surga, desa yang semuanya adalah untuk warganya," kata Abdul Halim Iskandar.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020
