"Sebelum kapal barang dari luar negeri bersandar di pelabuhan, kesehatan para nahkoda, ABK dan penumpang kapal kargo harus diperiksa di tengah laut," kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Abdul Fatah di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan para awak kapal kargo khususnya dari luar negeri ini berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor SE.18/PK/DK/2020 tentang Wabah Virus Corona dan juga sebagai langkah pemerintah provinsi mengantisipasi masuknya virus berbahaya ini.
Baca juga: Indonesia tidak masuk daftar 27 WNA China terinfeksi corona
"Kita bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan, pengelola pelabuhan dan bandara memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk orang asing ke daerah ini, agar virus corona ini tidak menyebar di daerah ini," ujarnya.
Kepala KSOP Pelabuhan Pangkalbalam, Izuar mengatakan celah masuknya virus corona melalui pelabuhan sangat besar. Oleh karena itu, setiap wilayah kerja KSOP harus waspada, termasuk Sungailiat, Belinyu, dan Sungaiselan.
"Seluruh instansi terkait, suka tidak suka, mau tidak mau, harus menjaga untuk mengantisipasi masuknya virus ini. Oleh karena itu, perlu dibuat alur pengawasan bagi kapal pendatang, terutama dari luar negeri," katanya.
Ia mengatakan saat ini KSOP Pangkalbalam sudah membentuk posko, sekaligus menyiapkan dua kapal untuk mengevakuasi, ruang khusus untuk pemeriksaan untuk mendeteksi awak kapal yang terkena virus corona.
Baca juga: Pemerintah perlu sosialisasi Virus Corona tak menyebar ke bawang putih
"Koordinasi akan terus kita jalin dengan KKP, bea cukai, imigrasi, dan karantina. Sebelum kapal asing dibongkar atau turun, tim KKP harus masuk dulu untuk memeriksa kesehatan kru kapal. Setelah dinyatakan aman, baru aktivitas kru kapal dapat dilaksanakan. Dan kru kapal yang turun pun seminimal mungkin. Jika perlu, fasilitasi mereka disiapkan oleh agen kapal," katanya.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Pangkalpinang, Bangun Cahyo, menjelaskan bahwa untuk pemeriksaan kesehatan bagi penumpang ataupun kru, jika di bandar udara, KKP menggunakan thermal scanner, sedangkan di pelabuhan, menggunakan termometer infrared.
"Kedua alat ini digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh sehingga dapat diketahui apakah yang bersangkutan dalam keadaan sehat atau demam. Jika demam, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh KKP dan akan dikoordinasikan dengan tim Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," katanya.
Baca juga: Kemenkes uji petik virus corona dua pasien TBC
Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020