Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Unifah Rosyidi mengatakan penyederhanaan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan memperlancar layanan pendidikan.Jadi itu sangat ditunggu, dan kami mengucapkan terimakasih,
"Penyederhanaan dana BOS dan pemberian hingga 50 persen untuk honorer. Itu telah lama diperjuangkan PGRI dalam berbagai kesempatan. Baru pada era Mas Menteri ini yang merespon dengan baik. Dengan demikian penyederhanaan dana BOS itu sangat ditunggu karena akan perlancar proses layanan pendidikan," ujar Unifah di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan dengan penyederhanaan tersebut sangat dibutuhkan untuk memperlancar layanan pendidikan. Hal itu merupakan proses yang sangat penting dalam proses pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Baca juga: IGI: BOS seharusnya bukan untuk gaji guru
"Jadi itu sangat ditunggu, dan kami mengucapkan terimakasih," sebut dia.
Begitu juga dengan ditingkatkannya persentase penggunaan dana BOS untuk gaji guru honorer. Menurut dia, hal itu merupakan jalan tengah selama pemerintah daerah belum bisa memberikan gaji setara upah minimum regional pada guru honorer.
"Jadi dua kebijakan ini sangat ditunggu di daerah. Semoga ini dikawal pelaksanaannya, dan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurai persoalan pendidikan," jelasnya.
Baca juga: JPPI: Gaji guru honorer seharusnya bukan dari dana BOS
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar episode III terkait perubahan mekanisme dana BOS. Salah satu poinnya adalah peningkatan persentase untuk gaji guru honorer hingga 50 persen dari dana BOS.
Sebelumnya, hanya 15 persen (untuk sekolah negeri) dan 30 persen (untuk sekolah swasta) dari dana BOS yang diperbolehkan untuk membayar gaji guru honorer.
Baca juga: Guru honorer: Gaji kami hanya Rp250 ribu bahkan tak digaji
Pewarta: Indriani
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020