Laman resmi otoritas sepak bola Jerman, DFB, mengumumkan hukuman tersebut pada Selasa setelah menelusuri laporan pemain Hertha Jordan Torunarigha yang mengaku jadi sasaran sorakan rasial dari suporter Schalke dalam pertandingan itu.
Baca juga: Akanji akui sering mendapat pelecehan rasial di media sosial
DFB menyatakan bahwa aksi tersebut terjadi pada menit ke-85, sebelum kemudinan Torunarigha menerima kartu kuning kedua dalam babak tambahan waktu karena membanting botol minum di tepi lapangan.
"Ada sorakan yang menyerupai suara-suara monyet," demikian pernyataan DFB dilansir Reuters.
DFB menyebut bahwa Schalke bisa menggunakan 16 ribu euro (sekira Rp239 juta) dari dana antirasisme dan antidiskriminasi untuk dikurangi dari jumlah denda mereka, namun mengingatkan klub itu terancam sanksi lebih berat jika tindakan serupa berulang.
Ini bukan kali pertama Schalke terbelit persoalan rasial, sebelumnya presiden mereka Clemens Toennies mundur selama tiga bulan tahun lalu karena menyebut DFB rasis sebelum kemudian meminta maaf atas komentarnya.
Baca juga: Lazio didenda gara-gara fans hina Balotelli
Baca juga: Guardiola dukung pemain Man City "walk-out" sikapi pelecehan rasial
Baca juga: Haaland gagal cegah Dortmund terpental dari Piala Jerman
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020